saudaraku muslim, yuk kita "STOP!!! TASYABBUH kepada nonmuslim"

Dizaman era globalisasi ini, sangat nge tren dengan gaya kebarat- baratan, sangat banyak kita melihat dari tingkat anak-anak, para pemuda-pemudi, hingga kalangan dewasa, meniru gaya-gaya orang barat, biar dibilang orang-orang hebat. malu dan gengsi mengikuti gaya islam, takut dibilang, katrolah, kampungan, inilah itulah dan sebagainya, padahal dalam ajaran islam tidak mengenal hal yang tersebut dan sangat dianjurkan dan ditekan mengikuti sunnah dan diharamkan bersyabbuh(menyerupai, meniru) gaya orang kafir.

"STOP!!! TASYABBUH kepada nonmuslim"
pada dasarnya juga gaya orang kafir tersebut membuat kita heboh dan sibuk karna tiap-tiap saat berganti-ganti dan berubah-rubah, sementara islam melarang meniru gaya mereka sebagaimana dalam suatu hadits yang mana rasulullah shallahu’alaihi wasallam bersabda :

“barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”(HR. ahmad dan abu daud serta di shaihkan oleh syaikh al al-bani).

Dari hadits diatas sudah sanagt jelas umat muslim diharamkan mengikuti gaya orang selain islam, walaupun dia sebagai bintang terkenal yang dikagumi didunia, misalnya saja yang sangat terkenal dan semua orang mengenalnya yaitu bintang sepek bola Ronaldo, Roberto, lionel messi dan seterusnya, sampai gaya pakain, rambut, cara berjalan hingga tinggah lakunya bnayak dari golongan kaum muslimyang menirunya, ini semua sangat jauh dari pandangan islam.

Bagaimana islam ini kan maju dan Berjaya sementara umat islam sendiri tidak mau mengikuti gaya dan ajaran islam, padahal didalam islam sudah ada sosok panutan yang menggelora yang dari zaman dahulu sampai akhir zaman sudah di akui kehebatannya yaitu nabi Muhammad shallahu’alaihi wasalam yang seorang sosok teladan dan panutan bagi umat islam sendiri. Memang betul perkataan rasulullah tentang diakhir zaman ini yaitu:

“ dari abu hurairah, nabi shallau’alaihi wasalam bersabda “ kiamat akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.”lalu ada yang menanyakan pada rasulullah –shallahu’alaihi wasalam-, “apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan romawi,/ beliau menjawab, “selain mereka, siapa lagi?”( HR.Bukhari).

Ini sudah sangat jelas banyak dari kita yang tidak sadar maupun sadar yang mengikuti gaya orang amerika, eropa, bahkan sampai-sampai kalau ada terdengar sidikit gaya yang baru di barat, maka mesti harus diikuti, sehingga umat umat muslim tidak lagi mempunyai kepribadian yang baik, dan melupakan orang yang perlu diikuti, sehingga akhlak pun mulai ternodai dengan gaya–gaya orang barat, bahkan dalm sebuah riwayat juga rasulullah menegaskan tentang haramnya menyerupai kaum kafir, “bukan termasuk golngan kami siapa saja yang menyerupai selain kami”(HR.tirmidzi dan dihasankan oleh syaikh al al-bani)

Allahu akbar jika yang bertasyabbuh tidak dianggap sebagai golongan rasulullah maka golongan siapakah lagi? Siapalah yang akan memberikan syafaat dihari kiamat kelak kecuali rasulullah, terkadang perkara seperti ini dianggap sepele oleh sebagian kaum muslimin, tapi! Hakikatnya ini adalah perkara yang besar, karna, menyerupai saja kita tidak dibolehkan, apalagi mengikuti mereka hingga sama. Ingat ! ingatlah wahai saudaraku masih ingatkah kita dengan ayat al-qur’an tentang misi orang kafir untuk menghancurkan islam sebagaimana firman Allah:

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar). Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (al-Baqarah: 120)

Pada dasarnya tasyabuh mempunyai efek yang buruk dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana perkataan syaikul Ibnu Taimiyah dalam kitab lainnya berkata, “Sesungguhnya tasyabbuh (meniru gaya) orang kafir secara lahiriyah mewariskan kecintaan dan kesetiaan dalam batin. Begitu pula kecintaan dalam batin mewariskan tasyabbuh secara lahiriyah. Hal ini sudah terbukti secara inderawi atau eksperimen. Sampai-sampai jika ada dua orang yang dulunya berasal dari kampung yang sama, kemudian bertemu lagi di negeri asing, pasti ada kecintaan, kesetiaan dan saling berkasih sayang. Walau dulu di negerinya sendiri tidak saling kenal atau saling terpisah.” (Iqtidha’ Ash Shirothil Mustaqim, 1: 549)

Kita sadari atau tidak, peduli atau tidak akan tetapi itulah hakikat dan kenyataan misi dan visi orang kafir yang akan menghancurkan islam sangat banyaklah kita melihat sekarang dari tokoh politik yang mulai bertoleransi dengan islam, makan, buka bersama bulan puasa bersama kaum muslimin, itu semua hanya sebuah caranya untuk menghancurkan islam, tapi! Kenapa kita tidak sadar, islam maju dan mundurnya ada ditangan kita semua kaum muslimin.

Maraji’ (Iqtidha’ Ash Shirothil Mustaqim, 1: 549)

ditulis oleh: Almadi reza mahasiswa STAI Assunnah tanjung morawa Sumut

Tidak ada komentar: