UMAR MARAH MENDENGAR SEORANG NASRANI DIANGKAT JADI KEPERCAYAAN

“Suatu hari Umar bin Khathab r.a memerintahkan Abu Musa Al Asy’ari r.a untuk segera menunjuk pemimpin kepercayaan untuk pencatat pengeluaran dan pemasukan pemerintah Islam di Syam".

Abu Musa lalu menunjuk seorang yang beragama Nasrani dan Abu Musa pun mengangkatnya untuk mengerjakan tugas tadi.

Umar bin Khathab pun kagum dengan hasil pekerjaannya. Lalu Umar berkata: ‘Hasil kerja orang ini bagus, bisakah orang ini didatangkan dari Syam untuk rapat melaporkan laporan di depan kami?’.
UMAR MARAH MENDENGAR SEORANG NASRANI DIANGKAT JADI KEPERCAYAAN

Abu Musa menjawab: ‘Ia tidak bisa masuk ke tanah Haram (Mekkah dan Madinah)'.

Umar bertanya: ‘Kenapa? Apa karena ia junub?’.

Abu Musa menjawab: ‘Bukan, karena ia seorang Nasrani’.

Umar pun langsung marah, menegurku keras dan memukul pahaku dan berkata: ‘Pecat dia! cari dan angkat seorang muslim".

(maksud Umar; 'apa tidak ada muslim lain yang lebih baik, pasti Allah azza Wa jalla telah menyediakan banyak calon pemimpin muslim yang lebih baik untuk umat', cari sampai ketemu).

Umar lalu membacakan ayat: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengangkat orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu, sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengangkat mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka (kafir). Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim‘”. (QS. Al Maidah: 51)

(Sumber : Tafsir Ibnu Katsir, 3/132)

Keterangan :
Orang dzalim yaitu orang yang selalu berbuat dosa karena kebodohan akibat tidak pernah dan tidak mau tahu tentang ilmu agama.

Mari kita rapatkan barisan untuk pemimpin Jakarta Islam

#PemimpinMuslimUntukJakarta

repost from group dakwah whatsapp

Tidak ada komentar: