nasehat alumni al-azhar kepada ulama mesir di undang saksi ahli bela ahok

Jangan Campuri Urusan Kami, Kami Punya Ulama Di Sini, Dan Anda Ulama Di Sana.

Menanggapi peristiwa penodaan dan penistaan Al Quran  di Indonesia oleh Gubernur DKI Basuki Cahaya Purnama, maka didatangkanlah  seorang Syeh dari Mesir, dengan tujuan yang saya tidak tahu dan mereka tahu. Agar hasil sesuai yang mereka rencanakan dan saya dibuat kecewa mendalam.
Untuk Syeh Mesir .... saya memberikan nasehat seorang murid kepada gurunya :
nasehat alumni al-azhar kepada ulama mesir

1. Wahai Syeh, anda syeh di sana, sedangkan kami punya syeh-syeh di sini.
2. Anda lebih tahu tugas anda di sana, dan kami lebih tahu tentang urusan tugas kami di sini.
3. Anda Ulama di sana, dan kami punya ulama-ulama di sini.
4.  Anda lebih tahu orang-orang yang menistakan agama anda dan ulama di sana, dan kami lebih tahu yang melecehkan agama kami dan ulama-ulama kami di sini.
Oleh karena itu:

1. Jangan campuri urusan kami.
2. Jangan anda menjadi alat untuk memecah belah umat Islam dan para ulamanya di Indonesia yang merupakan pemersatu NKRI.
3. Jangan sampai nama anda, lembaga anda, dan al Azhar dijual oleh mereka untuk menjadi alat melecehkan ayat-ayat Al Quran yang lebih banyak lagi.
4. Jangan sampai  fatwa anda menjadi genangan darah umat Islam Indonesia yang membela kehormatan dirinya dan kitab sucinya, karena kata-kata anda itu yang akan dijadikan sebagai dalil dan dalih.
5.  Jangan sampai Al Azhar runtuh kredibilitasnya, karena bisa ditunggangi oleh orang-orang yang menistakan Al Quran.
6. Jangan sampai anda memberikan fatwa  terhadap hal yang anda tidak tahu pasti masalahnya.
7. Jangan sampai cita-cita penista Al Quran itu berhasil melalui lisan anda, dan lembaga anda.

Nasehat ini saya sampaikan dengan penuh cinta dan penghormatan. Saya bangga menjadi alumni Al Azhar, dan cukuplah Al Azhar sangat berjasa bagi saya,  karena ilmu  yang saya miliki, saya dapatkan dari Al Azhar. "

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala membimbing kita semua. Hasbunallah wa ni'mal wakil, nikmal maula wa ni'mannashir. "

Masturi Istamar Suhadi Usman, Alumni Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadist, Al Azhar, Cairo 1997.

Tidak ada komentar: