BERSIKAP ADILLAH KEPADA USTAD YAZID BIN ABDIL QADIR JAWAS.

Ku awali risalah ini dengan Bismillah, sebagaimana isu "kebun binatang" dan "cakaran-cakaran" telah menghebohkan sosial media.

Bismillahirrahmaanirrahiim...

1=> Baca dan fahami apa yang saya goreskan ini dengan cermat. Semoga menjadi ladang amal bagi kami dan bermanfaat untuk kaum muslimin. Judul risalah singkat saya kali ini adalah BERSIKAP ADIL. KEADILAN sejatinya sudah menjadi perintah Allah dalam Al-Quran. Karena ia merupakan sikap yang rada susah dilakukan oleh setiap muslim. Karena setiap manusia memiliki sifat dasar mencintai secara berlebihan dan membenci secara berlebihan.

Disinilah pentingnya kita mempelajari TELADAN SALAF DALAM MENYIKAPI ORANG YANG TERJATUH DALAM KESALAHAN. yang dikenal dengan istilah MANHAJ MUWAZANAH. artinya, manhaj pertengahan antara ifroth dan tafrith. Orang yang mengatakan bahwa Manhaj Muwazanah adalah bid'ah dan bersumber dari hizbiyyah, itu menandakan kurangnya ia membaca kitab dan karya para Ulama.
USTADZ YAZID BIN ABDUL QADIR JAWAS.

2=> Sekeras-kerasnya saya dalam pembahasan mengenai "Talafi", saya hampir tidak pernah menyebut nama oknum dihadapan public. Inti semua tulisan saya tentang 'Talafi' bukanlah menyerang bagian aqidah atau ajaran kelompok tertentu, tetapi inti dari semua tulisan saya mengenai 'Talafi' adalah sebatas pada mengkritik sikap sosial sebagian besar diantara mereka yang merasa paling suci dalam beramal dan merasa paling benar dalam meniti Manhaj Salaf.

Mengkritik secara umum sikap muamalah mereka dalam menghadapi perbedaan dan realita kekinian. Itu saja intinya. Jujur, saya rindu persatuan dan cinta perdamaian. Adapun masalah apakah presiden itu Ulil Amri atau bukan, batas-batas ketaatan pada pemerintahan sekuler, atau masalah apakah Demonstrasi itu haram atau tidak; ini semua bisa di diskusikan, di bicarakan baik-baik, dengan ilmiah dan teladan para ulama.

Saling memberikan hujjah dengan penuh cinta dan lapang dada. Itu semua bisa dilakukan tanpa perlu mengeluarkan isi kebun binatang berupa vonis "ahli bid'ah", "hizbiyyah", "khawarij", "anjing-anjing neraka", "tumpahkan darahnya", dsb.

3=> Singkatnya, saya nyaris tidak pernah membahas individu per-individu dihadapan public selama tidak ada maslahat yang nyata. Sekali lagi, selama tidak ada maslahat yang nyata. Kecuali tokoh-tokoh yang jelas sesat seperti Syi'ah, Liberal, Sekuler, anasir PKI, antek asing, dll. Jika hanya untuk kepuasan pribadi, sebaiknya dijauhi.

Sebab hal itu terkait kehormatan dan hak seorang muslim yang akan kita pertanggung jawabkan dihadapan Allah Ta'ala kelak. Jika ternyata saya pernah menjatuhkan kehormatan seorang da'i atau ahli ilmu (tanpa alasan syar'i), SAYA BERTAUBAT KEPADA ALLAH dan SIAP MEMINTA MAAF LANGSUNG KEPADA YANG BERSANGKUTAN.

Oleh karenanya, sebagai mukmin sejati mari kita bersikap bijak dan adil dalam menyikapi keadaan. Tidak terlalu benci, dan tidak pula terlalu cinta. Bangun cinta dan benci itu karena Allah. Sebelum kita akan di sungkurkan dalam sikap berlebihan yang kita buat sendiri. Karena sesungguhnya MANUSIA TEMPATNYA SALAH, BUKAN MALAIKAT YANG TERCIPTA DARI CAHAYA.

4=> Fakta yang tidak bisa dipungkiri, Al-Ustad Yazid Bin Abdil Qadir Jawas adalah tokoh di antara tokoh kaum muslimin. beliau adalah murobbi dalam sebuah komunitas muslim. Dituakan dan di hormati. Beliau memberikan sumbangsih terhadap dakwah islam dan muslimin. Setidaknya, beliau telah menghabiskan umurnya dalam penyebaran ilmu dan dakwah.

Ini harus kita hargai. Karena tidak ada yang tau siapa diantara kita yang paling BERTAQWA kecuali Allah 'Azza Wa Jalla. Semua amal shalih yang beliau lakukan secara zhahir dinikmati oleh orang banyak dan disaksikan oleh para malaikat. Adapun diterima atau tidak, itu urusan Allah. Setidaknya, sisi lain beliau sebagai seorang juru dakwah TIDAK BISA KITA HILANGKAN begitu saja hanya karena tragedi "kebun binatang" dan "cakar-cakaran".

Mari berupaya sebaik mungkin untuk bersikap adil kepada sesama muslim apalagi seorang da'i. Tetap menghormati dan menjaga hak-haknya. Kesalahan yang ada SILAHKAN KRITIK, tapi jauhi mencela, merusak nama baik, dan menjatuhkan kehormatan. Karena begitulah Salafus Shalih memberi teladan kepada kita.

5=> Terkait "kebun binatang" dan "cakar-cakaran" yang terlanjur di ucapkan oleh yang terhormat Al-Ustad Yazid Jawaz, memang ini merupakan fakta yang sungguh menyakitkan. Menyakitkan hati dan menyesakkan dada. Apapun alasannya, wajar jika fakta ini menimbulkan reaksi besar dan amarah kaum muslimin yang merasa tersindir dengan kata-kata itu. Lebih-lebih momennya bertepatan di saat ULAMA & UMMAT sedang BERSATU dalam Aksi Super Damai Bela Al-Qur'an jilid tiga pada 2 desember mendatang. Mau tidak mau, ya pasti menimbulkan reaksi. Itu sudah menjadi konsekuensi logis.

6=> Solusi dari saya, dalam rangka menutup pintu masuk bagi Setan untuk merusak hati dan menanamkan kebencian terhadap sesama muslim, ada baiknya kita BERHUSNUZHON kepada Ustad Yazid Jawas. mari kita berikan seribu satu uzur untuk beliau dengan berbagai kemungkinan. Mungkin saja yang beliau maksud adalah begini dan begitu. Atau begini dan begitu, dan seterusnya.

Toh beliau tidak secara langsung menyebut bahwa UMMAT ISLAM YANG BERSATU PADA AKSI SUPER DAMAI BELA AL QUR'AN ADALAH PERSATUAN KEBUN BINATANG. kan tidak begitu pernyataan beliau jika kita cermati dengan seksama. Sehingga tidak perlu kita heboh-hebohkan di sosial media sampai-sampai fokus kita terhadap aksi 2 desember nanti menjadi berantakan.

Dari pada sibuk bikin heboh sana sini tanpa memberi solusi, ada baiknya angkat tangan kita berdoa kepada Allah agar beliau dipanjangkan umurnya dalam ketaatan dan dilembutkan hatinya sehingga beliau bisa duduk bersama dengan para tokoh ummat yang lainnya. Inilah cinta kasih yang di wariskan Salafus Shalih.

7=> JIKAPUN memang benar yang dimaksud Ustad Yazid adalah demikian. Bahwa persatuan ummat saat ini adalah persatuan kebun binatang, maka lagi-lagi kita berikan beliau uzur. Manusia tempatnya salah, beliau bukan Nabi atau Rasul yang ma'shum. Kalau mampu, sampaikan nasehat LANGSUNG KE ORANGNYA. SECARA EMPAT MATA DAN PENUH CINTA. sampaikan bahwa pernyataan beliau itu salah, menimbulkan mafsadat begini dan begitu. Jika tidak bisa ketemu langsung, maka telfon. Cari No HP nya. Jika semua tidak mampu dilakukan, ya kritik terbuka secara objektif atau DIAM. Cukup ingkari dengan hati, doakan. Bukan bikin heboh sana sini tapi tidak bisa memberi solusi.

8=> Kadang-kadang yang tidak kalah aneh adalah, ketika seorang Ustad sudah jelas salah atau keliru, maka para pengikut setianya pun tidak melihat bahwa hal itu merupakan seauatu yang salah. Ini juga bukan sifat mukmin sejati. Ini namanya SIKAP TALAFI. Anda memilih sosok Ustad tertentu sebagai guru atau idola, itu hak anda. Sah-sah saja. mengambil ilmu dari ustad mana saja, itu adalah pilihan. Tetapi jangan lupa prinsip islam: YANG BENAR DI AMBIL, YANG SALAH DI BUANG. Jangan malah kesalahan pun diikuti karena sudah terlanjur taqlid kepada sosok ustad yang di cintai. Inilah yang kami kritisi sebagai SIKAP TALAFI.

9=> Semoga pernyataan Ustad Yazid itu bukanlah bermaksud menyindir persatuan ulama dan ummat pada 4 november atau 2 desember nanti. Semoga saja tidak. namun, alangkah gembiranya hati kita ketika "Perkumpulan Kebun Binatang" yang disebut Ustad Yazid itu adalah si Babi mata sipit dan 9 cacing rabies berikut semua team buzernya dan kaum munafiqin dari kalangan Jaringan Iblis Liberal (JIL) yang bersatu padu merebut kedaulatan bangsa ini dan MEMBUAT MAKAR TERHADAP ISLAM DAN KAUM MUSLIMIN.

10=> Wal-Akhir, saya sudah kehabisan kata-kata. hanya ini yang dapat saya sampaikan. Sebuah pesan yang mungkin tak berarti, dari seorang hamba yang mengharap ridho ilahi, Maaher At-Thuwailibi. Yang benar dari Allah, yang salah pasti dari saya. Laa uriidu lil-islama wal muslimiina illal khair (tidaklah yang saya inginkan untuk islam dan muslimin kecuali kebaikan).

Tak henti-hentinya kami berdoa kepada Allah semoga Allah menyatukan hati kitabkaum muslimin sebagaimana Ia telah menyatukan hati Muhajirin dan Anshar. Dan semoga Allah mematikan kita dan mencabut nyawa kita dalam keadaan husnul khotimah.

Aamiin Yaa Allah ... Aamiin Yaa Rabbal 'aalamiin...

Oleh: Maaher At-Thuwailibi.

Tidak ada komentar: