inilah beberapa bentuk sikap menjauhi alquran, apakah kita termasuk ?

Sikap Muslim terhadap Al-Qur’an

Apabila kita mau memperhatikan keadaan kita saat ini, maka akan di dapati bahwa masih banyak di antara kita yang amat jauh dari Al-Qur’an, bahkan ada yang begitu amat jauh dari petunjuk dan pengajaran yang ada di dalamnya.

Masih amat banyak di antara mereka yang tidak mau membaca Al-Qur’an seluruhnya, sebagian lagi ada yang membacanya hanya ketika waktu shalat saja, ada pula yang membacanya hanya ketika dalam kondisi kepepet atau kesulitan. Tak jarang pula di anta-ranya ada yang membaca, namun tidak mau mentadaburi dan memperhatikan isinya, atau membacanya tapi tidak mau mangamalkannya.
yuk baca alquran

Bahkan yang paling parah adalah ada di antaranya yang mendustakan sebagian ayat-ayatnya dan selalu mempermasalahkannya. Ia katakan bahwa ayat-ayat tersebut sudah tidak relevan lagi dengan kehidupan masa kini, ketinggalan zaman dan tidak cocok untuk diterapkan. Tidak diragukan lagi bahwa sikap semacam ini adalah kekufuran yang nyata, dan bukan merupakan jalannya orang-orang Mukmin.

Ada beberapa bentuk sikap menjauhi Al-Qur’an, di antaranya sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnul Qayim adalah sebagai berikut:

1. Tidak mau mendengarkan, meng-imani dan perhatian terhadapnya.

2. Tidak mau mengamalkannya, dan tidak menerima apa yang dihalalkan dan apa yang diharamkan, meskipun ia membaca dan percaya kepada-nya.

3. Tidak mau berhukum dan memu-tuskan perkara dengannya, baik dalam masalah ushul (pokok) agama maupun cabang-cabangnya.

4. Tidak mau mentadaburi, memahami serta mempelajari apa yang dike-hendaki oleh Allah dalam firman tersebut.

5. Tidak mau mempergunakannya sebagai penyembuh dan obat bagi berbagi penyakit hati.

6. Keseluruhan yang telah tersebut di atas, masuk pada kategori firman Allah,

“Berkatalah Rasul, “Ya Rabbku, sesung-guhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini sesuatu yang tidak diacuh-kan”. (QS. 25:30)

Dan bentuk-bentuk hajr (ketidakpe-dulian) tersebut antara satu dengan yang lain berbeda-beda tingkatannya.

Demikian semoga Allah memasukkan kita semua sebagai ahli Al-Qur’an, orang suka membacanya, mendengar-kan dan mentadaburinya untuk kemu-dian mengamalkannya, amin ya Rabbal ‘alamain.

republish from Buletin An-Nur alsofwah

Tidak ada komentar: