keadaan yang sehat kerap mengundang seseorang untuk bersikap sombong, bangga, dan takjub kepada diri sendiri, sebab dalam keadaan demikian dia bebas berbuat sesuatu dan melakukan aktivitas apa saja.
sedangkan apabila suatu penyakit sudah menguasainya, penderitaan merundungnya, maka jiwa hamba itu dapat menjadi lunak, hatinya pun melembut, sifat-sifat tidak baik seperti sombong, takabur, dengki, dan suka membanggakan diri hilang begitu saja. lalu akhirnya dia tunduk, pasrah kepada allah, serta tekun menurut ilmu syar'i, mengaji, menunaikan shalat lima waktu berjamaah, dan bersikap istiqomah didalam beribadah kepadanya.
imam ibnul qayyim rahimatullah menegaskan:
''hati dan ruh bisa mengambil manfaat dari penderitaan dan penyakit yang merupakan urusan yang tidak bisa dirasakan kecuali jika didalamnya terdapat kehidupan. kebersihan hati beserta ruh tergantung pada penderitaan badan dan kesulitan yang menimpa."
sumber buku do'a dan wirid karangan yazid bin abdul qadir jawas hal 426
ditulis ulang oleh aisyah ummu aziz arrifqih
sedangkan apabila suatu penyakit sudah menguasainya, penderitaan merundungnya, maka jiwa hamba itu dapat menjadi lunak, hatinya pun melembut, sifat-sifat tidak baik seperti sombong, takabur, dengki, dan suka membanggakan diri hilang begitu saja. lalu akhirnya dia tunduk, pasrah kepada allah, serta tekun menurut ilmu syar'i, mengaji, menunaikan shalat lima waktu berjamaah, dan bersikap istiqomah didalam beribadah kepadanya.
imam ibnul qayyim rahimatullah menegaskan:
''hati dan ruh bisa mengambil manfaat dari penderitaan dan penyakit yang merupakan urusan yang tidak bisa dirasakan kecuali jika didalamnya terdapat kehidupan. kebersihan hati beserta ruh tergantung pada penderitaan badan dan kesulitan yang menimpa."
sumber buku do'a dan wirid karangan yazid bin abdul qadir jawas hal 426
ditulis ulang oleh aisyah ummu aziz arrifqih
Tidak ada komentar: