menyambut musim hujan di Indonesia "mari mencari berkah air hujan"

Terkadang kita merindukan hujan

Hujan dalam bahasa Arab kebanyakan disebut dengan konotasi baik seperti Al Ghaits (pertolongan), Rahmat, Wasmi (penumbuh), Al Wabil (aliran air) dan lain lain.

Hujan adalah tanda tanda kekuasaan Allah, hingga kita disyariatkan untuk berdoa ketika turun hujan "Allahumma Shoyiban Nafi'an" ya Allah, berikanlah kami hujan yang bermanfaat.

Ia adalah tanda tanda kekuasaan Allah, dan tanda tanda Rahmat Allah sedang turun. Maka termasuk waktu mustajab berdoa adalah ketika hujan turun.

Bagaimana bisa hujan Turun ?

Hujan adalah kumpulan uap uap air yang menyatu diawan kemudian bersatu dan pada batas tertentu ia turun dan menjadi tetes tetes air oleh angin.

Bayangkan bagaimana kehebatan ciptaan Allah mengatur itu semua. Kalau seandainya tidak ada angin tentu hujan akan jatuh besar besar dan membinasakan manusia dan makhluk hidup.

Seorang arab badui sambil tidur tiduran akibat penatnya bekerja, pernah merasa ragu seraya berkata,
"mari mencari berkah air hujan"

"Kenapa Allah tidak adil, Ia menciptakan semangka dengan besar buahnya, sedangkan batang kecil. Namun ia menciptakan Buah kurma yang kecil, dengan batang yang besar."

Maka ia pun tertidur di bawah pohon kurma ketika memikirkan itu.

Angin pun berhembus dan menjatuhkan sebiji kurma muda dan mengenai kepalanya dan ia terbangun.

Jidatnya merah akibat buah kurma yang jatuh di wajahnya kemudian ia langsung teringat dan berkata ," Alhamdulillah...Allah maha adil dan bijaksana..kalau seandainya buah kurma sebesar buah semangka, maka bisa bisa aku mati".

Kembali ke hujan....

Sebuah pepatah mengatakan, "Hujan itu adalah 1% air dan 99% sisanya adalah kenangan".

Mungkin demikianlah kiranya...

MENCARI BERKAH DARI AIR HUJAN

Dalam hal mencari berkah dengan air hujan dicontohkan pula oleh sahabat Ibnu ‘Abbas. Beliau berkata

أَنَّهُ كَانَ إِذَا أَمْطَرَتِ السَّمَاءُ، يَقُوْلُ: “يَا جَارِيَّةُ ! أَخْرِجِي سَرْجِي، أَخْرِجِي ثِيَابِي، وَيَقُوْلُ: وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكاً [ق: 9].
”Apabila turun hujan, beliau mengatakan, ”Wahai jariyah keluarkanlah pelanaku, juga bajuku”.”

Lalu beliau membacakan (ayat) [yang artinya],

”Dan Kami menurunkan dari langit air yang penuh barokah (banyak manfaatnya).” (QS. Qaaf [50] : 9)”

(Adabul mufrod).

Hal ini juga pernah dilakukan Syaikh Utsaimin, ketika turun hujan..maka beliau keluar dan membuka kain kepala beliau dan membasahi kepalanya agar mendapat berkah.

Dalam hadits Anas Riwayat Muslim:

Anas bin Malik radhiallaahu ‘anhu berkata,”Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassallam. Lalu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan,” Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?” Kemudian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassallam bersabda,”Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.” (Artinya langsung turun dari langit yang belum dirusak manusia).

Inilah sekelumit tentang hujan dan berdoalah akan keberkahanya.

sumber : Admin Suara Madinah

Tidak ada komentar: