sering dilalaikan, inilah adab berlepas diri dari pengaruh 'ain

Saya ingin memperingatkan sebagian ikhwah terhadap adab yang seharusnya kita amalkan. Wahai ikhwah, 'ain adalah sesuatu yang benar adanya sebagaimana dikatakan oleh baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam, dan 'ain bisa menuntun onta ke dalam kuali. 'Ain memiliki pengaruh yang demikian besar.

'Ain sebagaimana dikatakan oleh Para Ulama ada 2 macam, yaitu;

■ 'Ain yang hasad
■ 'Ain yang takjub

Seseorang yang tertimpa 'ain bisa jadi karena hasadnya orang lain.

Oleh karena itu dalam hadits ruqyah, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda;

(( "Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala hal yang mengganggumu, dan dari pandangan mata seorang yang hasad, semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu" )).

Bisa jadi mata itu berhasad, walaupun tidak selalu. Dan bisa jadi juga karena pandangan mata ketakjuban, dan tidak berhasad.

Oleh karena itu disyariatkan bagi kita bila melihat sesuatu yang menakjubkan untuk mengucapkan doa keberkahan.

Karena Nabi shallallahu alaihi wasallam mengatakan;

(( إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ أَوْ نَفِسِه أَوْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيَدْعُ بِالْبَرَكَةِ فَإِنَّ العَيْنَ حَق ))
"Bila salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, dirinya atau hartanya, maka hendaklah mendoakan dengan keberkahan, karena ain adalah sesutu yang haq"

Maka barangsiapa yang melihat sesuatu yang menakjubkan dari dirinya, entah karena merasa dirinya menghafal demikian cepat, maka hendaklah dia mengucapkan Allahumma baarik ( Ya Allah berkahilah).

Karena seseorang bisa tertimpa ain sebagaimana termaktub dalam hadits.

Bilamana seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan dari anaknya karena kecerdasannya, dan masya Allah demikian semangat menghafal Al Quran, maka hendaklah dia mengatakan ; Allahumma baarik,..

Bilamana seseorang melihat saudaranya, melihat khatib jumat, melihat syaikhnya,..

bila melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya maka hendaklah mendoakan dengan doa keberkahan, karena pandangan mata adalah benar adanya.

Ini adalah adab yang diabaikan oleh manusia dewasa ini. Bisa jadi dia melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya dan dia tidak mendoakan keberkahan baginya. Maka tentunya ulahnya tersebut dapat membahayakan saudaranya sedang ia tidak merasa.

Sebagian manusia mengatakan; 'aku senantiasa berlindung kepada Allah, apakah aku seseorang yang berhasad, hingga aku doakan keberkahan untuknya', (maka kita jawab), 'tidak, anda bisa membahayakannya dengan pandangan mata anda, karena anda kagum terhadapnya, dan bahkan anda bisa membahayakannya karena kecintaan anda'.

Sebagaimana anda tentunya mencintai diri anda, anak anda, dan syaikh anda.

Maka termasuk adab adalah at tabrik (mendoakan dengan doa keberkahan).


Pandangan mata memiliki pengaruh yang kuat.

Bisa jadi menimpakan kejelekan atau meluputkan dari kebaikan. Maka sudah sepatutnya bagi kita untuk beradab dengan adab ini.

Saya katakan hal ini wahai ikhwah adalah karena saya mengetahuinya dan melihatnya.

Saya sampaikan kepada kalian dalam rangka mengingatkan,..

Beberapa tahun yang lalu -lebih dari 26 tahun yang lalu-. Saya menyampaikan ceramah secara irtijal tanpa melihat teks. Kemudian dugaan kuat saya tertimpa ain , dan saya tak teringat sesuatupun, yaitu saya tahu apa yang aku inginkan, akan tetapi bila sudah duduk di kursi saya lupa.

Bahkan saya ingin melafalkan al fatihah namun tak sanggup.

Dan kami mengobatinya walhamdu lillah dengan ruqyah, hingga hilanglah kejelekannya.

Lihatlah ya ikhwah, akibat yang ditimbulkan dari perkara ini, menyebabkan kejelekan dan menghalangi dari kebaikan.

Pada suatu hari, ketika khutbah jumat,

tatkala saya sudah naik mimbar, dan saya dalam keadaan demikian sehat, sesaat setelah mengucapkan salam kepada jamaah tiba-tiba saya rasakan rasa sakit yang sangat di tenggorokan, dan pikiran yang agak kacau, keringatpun bercucuran seakan-akan saya sedang demam.

Saya yakin ini adalah pengaruh ain.

Kuat dugaan saya ini adalah karena ketakjuban sebagian manusia karena _husnudzan_nya dia terhadap saudaranya.

Maka sejenak aku diam, dan aku ruqyah diri saya hingga sirnalah kejelekan tersebut.

Mengapa saya katakan ini wahai ikhwah?

Saya mengatakannya agar manusia tahu bahwa bahaya ain itu benar adanya,..

bisa mengantarkan kepada kejelekan, atau menghalangi dari kebaikan, bahkan bisa jadi jiwa seorang muslim melayang karenanya.

Maka apakah yang bisa melindungi kita darinya?

Yaitu kita melakukan tabrik (berlepas diri) ketika kita melihat sesuatu yang menakjubkan kita.

Maka kita katakan Allahumma baarik.

Dan bila kita katakan masya Allah la quwwata illa billah. Allahumma baarik maka juga alangkah baik, ..

Saya katakan ini karena cinta kebaikan untuk diri saya pribadi dan kaum muslimin sekalian.

Asy Syaikh Sulaiman ar Ruhaily hafidzahullah, ..

(alih bahasa oleh fajarbasuki)

republish from group dakwah whatsapp

Tidak ada komentar: