Saudara, jika diri kita ini bagaikan sebuah rumah digrogoti rayap

Tahun lalu satu buah lemari buku di lantai atas rumah saya habis di makan rayap beserta buku-bukunya. Lemari tersebut memang jarang dibuka karena hanya berisi buku dan majalah-majalah lama.

Dari luar tampak baik-baik saja, ternyata begitu dibuka dalamnya sudah penuh dengan satu koloni rayap. Terpaksa saya buang lemari tersebut. Dan saya semprotkan obat rayap di tempat itu.

Beberapa bulan berikutnya, atap gipsum di ruang depan roboh, karena rayap juga. Menyusul atap ruang tengah, dan dapur. Sampai saya memutuskan memanggil jasa pengendali hama untuk menyelesaikan masalah rayap ini.
rumah digrogoti rayap

Setelah mereka datang, mereka menjelaskan bahwa rayap-rayap yang tampak itu hanya koloni kecil saja. Sumber masalahnya ada di bawah tanah sebuah koloni besar yang dipimpin seekor ratu rayap! Dari sinilah masalah tersebut harus diselesaikan.

Saudara, jika diri kita ini bagaikan sebuah rumah, maka penyakit hati itulah rayapnya yang menggerogoti rumah tersebut. Saat penyakit hati yang kecil mulai tampak di dalam diri, kita perlu muhasabah jangan-jangan koloni kecil itu menunjukkan adanya koloni besar yang tidak tampak.

Saat mulai menyukai pujian orang, jangan-jangan ada sifat riya yang tidak tampak. Saat mulai takut rezeki hilang ketika mengutamakan kewajiban Allah, jangan-jangan ada sifat su'uzon kepada Allah yang tidak tampak.

Saat mulai jenuh dalam istiqomah, jangan-jangan ada sifat putus asa dari rahmat Allah yang tidak tampak.

Begitulah, betapa pentingnya muhasabah diri dan melazimkan istighfar agar kita senantiasa terlindung dari penyakit hati kecil maupun besar.

Salam, Semoga ada manfaatnya

republish from whatsapp group

Tidak ada komentar: