Sekelumit Tentang Urusan Qolbu, Kebahagiaan Dan Keselamatan

Bismillah.

Di sebuah Hadits Shohih yang masyhur, disebutkan tentang nasihat dan ketentuan akan hal-hal yang Harom, yang Syubhat, dan yang Halal. Serta, dalam hal ini, tentang betapa pentingnya "Qolbu", yang di Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dapat diterjemahkan menjadi "Jantung", atau "Hati", atau "Heart", namun kiranya tidak sama dengan "Liver" sebagaimana dalam istilah Kedokteran akan "Penyakit Hati atau Liver" dalam Bahasa Indonesia.

Ada pula yang menuliskannya dengan kata "Kalbu", dalam Bahasa Indonesia. Ini juga tidak tepat, karena kata "Kalbu" dalam Bahasa Arab, berarti "Anjing", sebagaimana di Al Qur'an surah Al Kahfi ayat 18.

Para ahli Penterjemah dan Tafsir Al Qur'an - khususnya dalam Bahasa Indonesia - masih sedikit berselisih paham dalam bagaimana menerjemahkan dan menafsirkan ini dengan kata yang tepat.
Sekelumit Tentang Urusan Qolbu

Untuk amannya, dalam hal ini, marilah kita gunakan istilah "Qolbu" saja. Kita kembalikan kepada apa yang ada di Al Qur'an dan As Sunnah (Al Hadits), dan ijma' kaum Salafush Sholih, Kaum Pendahulu Yang Salih, yakni para Nabi dan Rosul, serta para muridnya, sejak awal jaman. Khususnya tiga generasi pertama yang dijamin Allah paling benar, paling selamat, paling beruntung, yakni generasi Shahabah Nabi, generasi Tabi'iin, dan generasi Tabi'ut Tabi'iin.

Apapun juga, maka sungguh Qolbu ini dipentingkan dalam Islam, agama Tauhiid - Ketuhanan Yang Maha Esa atau Monoteisme atau Unitarian - sejak awal jaman dengan 124.000 nabi dan rosul yang membawakan nasihat untuk keselamatan Alam Dunia dan Alam Akhirah.

Marilah kita lihat sebentar, untuk keselamatan kita.


عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدْ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ، كَالرَّاعِي يَرْعىَ حَوْلَ الْحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيْهِ، أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ [رواه البخاري ومسلم]
Terjemahan hadits:

Dari Abu 'Abdillah Nu’man bin Basyir - rodhiyollohu 'anhu - dia berkata: Saya mendengar Rosululloh - shollollohu ’alaihi wasallam - telah bersabda:

"Sesungguhnya yang Halal itu jelas, dan yang Harom itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang Syubhat (samar-samar), yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka sesiapa yang takut terhadap yang Syubhat, berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan sesiapa yang terjerumus dalam perkara yang Syubhat, maka akan (dapat) terjerumus dalam perkara yang diharomkan.

Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan (dapat) memasukinya. 

Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan, dan larangan Allah adalah apa-apa yang Beliau haromkan.

Ketahuilah bahwa di dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika itu baik maka baiklah seluruh tubuh ini, dan jika itu buruk, maka buruklah seluruh tubuh.

Ketahuilah bahwa itu adalah Qolbu (Jantung atau Hati)“.

(Hadits Shohih Riwayat Al Bukhori dan Al Muslim)

Tentang perihal Qolbu ini, maka ada kemungkinan kita dijangkiti sifat Nifaq (pelakunya adalah Munafiq) dalam Qolbu manusia.

Dalam Al Qur'an surah Al Baqarah disebutkan:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ . يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ .فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ .
Dan diantara manusia ada yang berkata, "Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhir ", padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.

Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.

Dalam hati mereka ada penyakit (Nifaq), lalu Allah menambahkan lagi penyakitnya itu, dan mereka mendapat adzab yang pedih, karena mereka berdusta.

(QS. Al-Baqarah: Ayat 8-10)

Dan Qolbu kita itu dapat menjadi keras. Susah atau tak dapat menerima hidayah, cahaya Allah. Tak dapat menerima kenikmatan, kebahagiaan yang sesungguhnya.

Disebutkan ini, di firman Allah:

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوْبُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ اَوْ اَشَدُّ قَسْوَةً ؕ وَاِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْاَنْهٰرُ ؕ وَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَآءُ ؕ وَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ؕ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ
Kemudian setelah itu hatimu (Qolbumu) menjadi keras sehingga (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal, dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar daripadanya. Ada pula yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya. Dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.

(QS. Al-Baqarah: Ayat 74)

Maka untuk menghindari kerasnya hati, dinasihatkanlah untuk kembali segera kepada Allah, menapaki jalan yang telah disediakannya, dengan memohon ampunanNya, sebagaimana Allah perintahkan kepada orang-orang yang mau beriman:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا ؕ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَـكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ ۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَاۤ اَ تْمِمْ لَـنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَـنَا ۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman!

Bertaubatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu, dan memasukkan kamu ke dalam Surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata:

"Yaa Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatunya."

(QS. At-Tahrim: Ayat 8)

Dan Hati Yang Bersih, Hati Yang Suci (Qolbin Saliim) inilah yang mengantarkan kita berjumpa, bertemu, menghadap Allah Robbul 'Aalamiin, dengan tidak sampai malu dan merasa merugi menjalani kehidupan yang diamanahkanNya di Dunia:

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَ
(yaitu) Pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna (QS. Asy-Syu'ara': Ayat 88)

اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ 
Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (QS. Asy-Syu'ara': Ayat 89)

Karenanya, marilah kita segera dan sering-sering mendiagnosis, menganilisis, mengenali tingkat kesehatan Qolbu kita, dengan sudi melihat-lihat kadar perasaaan takut kita, perasaan hormat kita, perasaan segan kita, perasaan sungkan kita, perasan membutuhkan kita, perasaan cinta kita, kepada Allah, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’aala telah berfirman, menasihatkannya, di Al Qur'anul Kariim:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ 
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bila disebutkan nama Allah, gemetarlah hati (Qolbu) mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

(QS. Al-Anfaal: Ayat 2)

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَا 
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yakni Al-Qur’an) yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetarlah karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan Qolbu mereka di waktu mengingat Allah.

Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Beliau (Allah) menunjuki sesiapa yang dikehendaki-Nya.

Dan barangsiapa yang (sampai) disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun (dapat menjadi) pemberi petunjuk baginya.

(QS. Az-Zumar: 23)

اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَـقِّ ۙ وَلَا يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْاَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ ؕ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ
Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyu' mengingat Allah, dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka)?

Dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima Kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang, sehingga hati (Qolbu) mereka menjadi keras.

Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang Fasik.

(QS. Al-Hadiid: Ayat 16)

وَّلِيَـعْلَمَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ اَنَّهُ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَيُؤْمِنُوْا بِهٖ فَـتُخْبِتَ لَهٗ قُلُوْبُهُمْ ؕ وَاِنَّ اللّٰهَ لَهَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar dari Tuhanmu, lalu mereka pun beriman, dan hati (Qolbu) mereka tunduk kepadaNya.

Dan sungguh, Allah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman, kepada jalan yang lurus.

(QS. Al-Hajj: Ayat 54)

وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ مِرْيَةٍ مِّنْهُ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً اَوْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَقِيْمٍ
Dan orang-orang Kafir itu senantiasa ragu mengenai hal itu (Al-Qur'an), hingga saat (kematiannya) datang kepada mereka dengan tiba-tiba, atau adzab Hari Kiamat yang datang kepada mereka.

(QS. Al-Hajj: Ayat 55)

مَنْ خَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِ وَجَآءَ بِقَلْبٍ مُّنِيْبِ
(Yaitu) orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih, sekalipun tidak dapat dilihat (olehnya), dan dia datang dengan hati (Qolbu) yang bertaubat. (QS. Qaf: Ayat 33)

هُوَ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْۤا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ ؕ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ؕ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا 
Beliaulah (Allah) yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati (Qolbu) orang-orang mu'min (yang mau beriman), untuk menambahkan keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada).

Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.

(QS. Al-Fath: Ayat 4)


وَالَّذِيْنَ جَآءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَـنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَاۤ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (kaum Muhajiriin dan Anshor), mereka berdoa:

"Yaa Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu daripada kami, dan janganlah Engkau menanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Yaa Tuhan kami, sungguh, Engkaulah Maha Penyantun, Maha Penyayang."

(QS. Al-Hasyr: Ayat 10)

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَ لَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖۤ اِخْوَانًا ۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ؕ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu (Qolbumu), sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang Neraka (*), lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana.

Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapatkan petunjuk."

(QS. Aali 'Imraan: Ayat 103)

(*) Hampir sudah pantas masuk Neraka

Dan masih banyak lagi perihal (pentingnya) Qolbu ini, di agama keselamatan, salaamah, Islaam, ini.

Dan mari kita semua sama-sama mengingati petunjuk, nasihat, dalam mencapai kebahagiaan di Alam Dunia dan di Alam Akhirah. Ada di ayat-ayat Qouliyyah yang tersurat di Firman, dan di Kouniyyah di Alam Semesta. Dengan kesesuaian di antara semuanya.

Di antaranya, Allah Subhanahu Wa Ta'aala berfirman:

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ طُوْبٰى لَهُمْ وَحُسْنُ مَاٰبٍ
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. (QS. Ar-Ra'd: Ayat 29)

مَنْ عَمِلَ صَالِحًـا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَـنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةً ۚ وَلَـنَجْزِيَـنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Barang siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan akan Kami berikan balasan dengan pahala yang lebih baik, daripada apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: Ayat 97)

وَمَنْ يُّهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَرْضِ مُرٰغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً ؕ وَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَاجِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ؕ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Dan barang siapa berhijrah (*) di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di Bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rizki) yang banyak.

Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. An-Nisaa': Ayat 100)

(*) Dari tempat dan perihal kesalahan, keburukan ke tempat dan perihal kebenaran, kebaikan.

قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ؕ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ؕ وَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ؕ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Katakanlah (Muhammad): "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu." Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini, akan memperoleh kebaikan. Dan Bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (QS. Az-Zumar: Ayat 10)

Dan masih banyak lagi nasihat dari Allah, Tuhan Yang Maha Esa, sungguh bertebaran di sekeliling kita, bahkan di diri kita sendiri.

Maka sungguh, menangislah sekarang, malulah sekarang, menyesallah sekarang.

Berubahlah sekarang. Bertaubatlah sekarang.

Daripada menangis, malu, menyesal saat semuanya sudah tidak dapat diubah lagi, saat semuanya sudah terlambat, semuanya diperhitungkan, di hadapan Allah.

Na'uudzubillahi min dzaliik. Laa ilaa ha illa anta subhanaka inni kuntu minadh dholimiin. Wallohua'lam. Wastaghfirulloh. Walhamdulillahirobbil 'aalamiin.

Abu Taqi Mayestino
republish from whatsapp group

Tidak ada komentar: