Saudaraku, Jangan Disingkat. Please!

Seperti contoh ini "Ass, SAW, SWT, RA, wr.wb, askm, jzk, askum, mikum???"

Wahai saudaraku, wahai saudariku, semalas itukah kita untuk memuliakan Allah dan Rasul-Nya serta para sahabat Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam?

Demi Allah, tidak akan sampai lima menit engkau menulis Shalallahu ‘alaihi wa salam, Subhanahu wa ta’ala, radhiyallahu ‘anhu, radhiyallahu ‘anha atau Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.
muhammad shallallahu alahi wasallam

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam telah bersabda: “Orang yang paling pelit adalah orang yang namaku disebutkan disisinya namun ia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. At Tirmidzi, Ahmad dll)

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: “… Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Al Ahzab: 56)

Allah memerintahkan kita untuk bershalawat bukan ber es a we.

Lalu apakah engkau mengira Shalallahu ‘alaihi wa salam tidak termasuk shalawat?

Allah juga berfirman: “Apabila kamu diberi suatu penghormatan. Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya. Atau balaslah penghormatan itu dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (An Nisaa’: 86)

Lantas pantaskah kita menyingkat salam dengan askum, ass, askm atau yang semisalnya? Bukankah salam itu do’a? Lalu apakah do’a layak untuk disingkat-singkat? Demi Allah, tidak layak sama sekali.!

Begitupun dengan radhiyallahu ‘anhu (semoga Allah ridho kepadanya, para shahabat laki-laki), radhiyallahu ‘anha (semoga Allah ridho kepadanya, para shahabiat wanita), radhiyallahu ‘anhum (semoga Allah ridho kepada mereka, para shahabat), rahimahullah (semoga Allah mengasihinya) atau hafizdahullah (semoga Allah menjaganya). Karena ini adalah do’a.

Memang, memang benar itukan cuma tulisan, yang baca juga nggak bakalan bacanya es a we, es we te, er a atau yang semisalnya.

Tapi bukankah Allah memperhitungkan segala sesuatu?

“… Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (An Nisaa’: 86)

Bisa jadi, apa yang kita tulis itu berpahala disisi Allah Azza wa jalla dan menjadi amal kebaikan kita diakhirat kelak.

Maka, jangan malas! Berhentilah untuk menyingkat sesuatu yang tidak pantas untuk disingkat.

Muliakanlah Allah dan Rasul-Nya dengan bukti engkau tidak menyingkatnya lagi.

Sumber: koalisi umat Islam

Tidak ada komentar: