Mencegah kanker serviks lebih awal dengan menjaga agama

Penyebab pasti kanker serviks dengan sifat ganasnya dan bisa menyebabkan kematian tersebut memang belum ditemukan. Namun dari uraian pencetus timbulnya kanker ini, kemungkinan yang paling mendekati adalah berganti-ganti pasangan dalam aktivitas sex dari para kaum hawa. 
menjaga agama

Kondisi pergantian partner ini jelas biasa terjadi pada wanita-wanita PSK (Pekerja Sex Komersil) atau wanita tuna susila. Sudah pasti mereka juga mudah terpapar infeksi atau penyakit menular seksual yang cenderung sebagai pemicu penyakit ini. Kemudian yang paling mendekati lagi adalah mereka yang melakukan sanggama tanpa ikatan sah secara agama.

Dua kondisi di atas, selain mereka melakukan perzinahan, mereka tidak mengenal atau meninggalkan mandi janabah sebagai syariat wajib setelah melakukan hubungan suami istri yang sah. Syariat ini dilakukan dalam rangka ketaqwaan dan keimanan seorang hamba terhadap Rabb pencipta manusia. Selain itu hikmah dengan adanya mandi janabah ini, sudah tentu kebersihan dan kesucian tubuh tetap terjaga dan terpelihara.

Pernyataan bahwa risiko terjadinya kanker leher rahim ini karena aktivitas sexual maupun mereka yang menikah di bawah usia 17 tahun, tentunya pernyataan yang kedua ini tidak kita ikuti sebagai seorang muslim. Namun kita kembalikan asumsi ini, bahwa kemungkinan adalah aktivitas sex mereka di bawah umur 17 tahun tanpa diikat dengan suatu pernikahan resmi secara agama.

Aisyah radhiyallahu’anhuma istri Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menikah masih dalam usia dini, dan tentunya umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagian telah dan akan mengikutinya.

Demikian pula kita sebagai muslim dengan aqidah yang benar akan menolak pendapat yang menyatakan bahwa penyakit ini akibat seringnya melahirkan dengan konsekwensi jumlah anak banyak, karena agama Islam melarang membatasi jumlah kelahiran kecuali ada udzur tertentu. Selain itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai umat Islam ini tidak sedikit pada hari Kiamat nanti.

Tidak ada komentar: