⁠⁠⁠# Yang Lain Sangat Cemburu Pada Adzan Magrib Ramadhan

-Adzan magrib Ramadhan di nanti-nanti, adzan lainnya pura-pura tidak dengar
-Adzan magrib Ramadhan disambut gembira, adzan lainnya seolah-olah beban

Pernahkah kita cemburu?

Ya demikianlah rasa dan perasaannya
Siapa yang tidak cemburu..
perhatian hampir seluruh manusia tertuju pada yang satu ini ketika Ramadhan.

Telinga Peka dan siap mendengar
Mata menoleh berulang-ulang kali mata penunjuk waktu
Ketika datang bersahut-sahutan, disambut dan hati siapa yang tidak bahagia
azan maghrib

Telah basah dahaga dan telah terisi pembuluh
Anak-anak gembira memainkan jari mencomot hidangan
Yang paling bahagia adalah hati seorang mukmin ikhlas

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه
“Orang yang berpuasa memiliki duakebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak” HR. Muslim, no.1151

Ketika kita berbahagia ternyata ada yang cemburu,

adzan-adzan yang lain
adzan-adzan di luar Ramadhan

mereka cemburu…

Adalah adzan Subuh yang paling cemburu
sedikit sekali telinga yang terpasang
sedikit sekali mata yang terjaga
sedikit sekali hati yang tersentuh
dan sangat sedikit juga anggota badan yang bergerak

Padahal …
shalat subuh termasuk yang paling berat dilakukan oleh orang munafik

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً
“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” HR. Bukhari no. 657

Padahal…
shalat adalah tempat istirahat dari segala ketegangan dan kepenatan dunia
bagi mereka yang sudah merasakan manisnya iman

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

قُمْ يَا بِلَالُ فَأَرِحْنَا بِالصَّلَاةِ
“Berdirilah wahai Bilal (lantunkanlah adzan), istirahatkanlah kami dengan shalat. (H.R. Abu Dawud (V/165 no. 4986) dan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani)

Padahal…
Shalat adalah tempat memohon solusi
betapapun rumitnya masalah dan sesaknya dada

كان النبي صلى الله عليه و سلم إذا حزبه أمر صلى
“jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertimpa suatu perkara yang berat maka beliau melakukan shalat“ HR. Abu Dawud nomor 1319, dihasankan oleh Al-Albani

Dan Kami berdoa dalam mustajab di kemustajaban Ramadhan
Agar dimudahkan untuk beribadah yang menjadi kebutuhan kami
Merasakan lezatnya beribadah yang selalu dinanti

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik’

(Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu).” HR. Abu Dawud, disahihkan Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Abi Dawud no. 1522

Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel muslimafiyah.com

Tidak ada komentar: