Akhi Muslim, JANGAN PERNAH LELAH BERDAKWAH

Sahabatku ...
Tanda seorang da'i siap berdakwah adalah siap menerima resiko dakwah berupa teror, intimidasi, tekanan dan ancaman hingga pembunuhan. Karena jalan dakwah dari mulai Nabi Nuh hingga Rasulullah tidak pernah sepi dari resiko di atas.

Sahabatku ...
Dakwah bukan profesi yang bertabur bunga sanjungan dan bukan panggung yang dikelilingi oleh fans-fans fanatik yang membuat suasana gegap gempita tapi profesi yang butuh keikhlasan, keistiqamahan dan kesabaran tanpa kenal batas.

Sahabatku ...
Benar kata Imam Ahmad ketika ditanya putranya "kapan kita istirahat dari cobaan dan fitnah", beliau menjawab, "Bila kaki kita sudah menginjak pelataran surga". Sehingga tidak pernah tidur nyenyak mata para pengecut.
kajian di mesjid nabawi

Jalan menekuni dakwah seorang da'i harus sering merenungkan firman Allah di bawah ini,

لَتُبْلَوُنَّ فِيْ أَمًْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الذِيْنَ أُوتُوا الْكِتَاب من قَبْلِكُمْ ومن الذين أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيْراً. وَإِنْ تَصْبِروا وتَتَقُوْا فإن ذلك من عَزْم الأُموْرِ
Sesungguhnya kalian akan pasti diuji pada harta dan diri kalian, dan sungguh kalian akan mendengar dari ahli kitab sebelum kalian dan dari orang-orang musyrik gangguan amat banyak yang menyakitkan hati. Dan bila kalian bersabar dan bertakwa maka demikian itu termasuk urusan paling patut diutamakan. (Ali Imran: 186)

Penekanan ayat di atas sebagaimana kata Imam Fakhrurazi adalah sebagai bentuk pemakluman agar mereka (para juru dakwah) melatih diri untuk bersabar dan tidak berkeluh kesah dalam menghadapi cobaan karena setiap da'i pasti diuji.

Sahabatku ...
Sesungguhnya umur dunia ini tidak akan lama, karena watak dunia hanya salah satu di antara dunia, kita meninggalkan dunia atau dunia meninggalkan kita, tidak tahu manakah yang lebih dahulu menghampiri kita. Sehingga penderitaan dakwah yang ada akan lenyap ditelan kematian dan tinggal balasan surga yang menanti seorang da'i yang ikhlas dan benar insya Allah.

Dunia hanyalah kenikmatan yang menipu sebagaimana firman Allah,

ومَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إلا متاع الغُرورِ
Tidaklah kehidupan dunia kecuali yang tipuan belaka. (Ali-Imran: 185)

Sebagian ulama salaf berkata,

الدنيا ظاهرها مطية السرور وباطنها مطية الشرور
Dunia secara dhahir kendaraan yang menyenangkan tapi secara batin kendaraan penuh dengan keburukan.

Ketahuilah, teror, intimidasi, tekanan, penindasan dan pembunuhan yang dilakukan oleh lawan-lawan kebenaran harus dibalas dengan kebaikan bukan keburukan serupa karena makin bertambah buruk dan kacau. Karena dengan kita bersabar, tidak konfrontasi dan tidak membalas keburukan dengan keburukan serupa sebagaimana kata Imam Fakhrurazi lebih memudahkan bagi para penentang dakwah untuk masuk agama Islam. (mendapatkan Hidayah)

Para juru dakwah perlu membaca berulang-ulang agar makin teguh Nasehatnya Imam Ibnu Katsir berikut ini,

فكل من قام بحق أو أمر بمعروف أو نهي عن منكر فلا بد يؤذي فماله من دواء الإ الصبر فالله والاستعانة بالله والرجوع إلي الله عز وجل.
Setiap orang yang menegakkan kebenaran, atau memerintahkan yang ma'ruf dan melarang yang mungkar pasti mendapatkan gangguan yang menusuk hati, sementara tidak ada obat (manjur) kecuali bersabar karena Allah, minta bantuan kepada Allah dan kembali kepada Allah Aziza wa Kalla.

Sahabatku ...
Pesan terakhir dalam firman Allah yang ada di surat Ali-Imrah ayat 186 adalah

وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأُمُوْرِ
Jika kalian bersabar dan bertakwa maka demikian itu urusan yang paling patut diutamakan.

Para ulama ahli tafsir menegaskan, perintah sabar untuk meredam bahaya yang akan menimpa urusan dunia dan perintah takwa untuk meredam bahaya yang akan menimpa urusan akhirat.

Sehingga ayat di atas mengandung adab-adab dalam berinteraksi dalam urusan dunia dan akhirat sekaligus.

✍ Ditulis oleh ustadz. Zainal Abidin bin Syamsuddin, حفظه الله تعالى .

Tidak ada komentar: