Hukum Memotong Kuku di Hari Jumat

Dalam pembahasan tentang hukum memotong kuku, Al-Hafizh As-Sakhawi rahimahullah mengatakan:

لم يثبت في كيفيته ولا في تعيين يوم له عن النبي صلى الله عليه وسلم شيء
“Tidak terdapat riwayat yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang tata cara memotong kuku dan hari tertentu untuk memotong kuku.” (Al-Maqasid Al-Hasanah, halaman 422)

Namun, diriwayatkan bahwa sebagian sahabat dan tabi'in mempunyai kebiasaan memotong kuku di hari Jumat.
Hukum Memotong Kuku di Hari Jumat

Imam Baihaqi meriwayatkan dari Nafi':

أن عبد الله بن عمر كان يقلم أظفاره ويقص شاربه في كل جمعة
"Bahwasanaya Abdullah bin Amr dahulu memotong kuku dan kumisnya setiap hari Jumat." (As-Sunan Al-Kubro [3/244])

Al-Hafidz Ibnu Rajab menukilkan di dalam Fathul bari (5/359) dari Rasyid bin Sa'ad, beliau berkata:

كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم يقولون : من اغتسل يوم الجمعة ، واستاك ، وقلم أظفاره ، فقد أوجب
"Dahulu para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa allam berkata:"Barangsiapa yang mandi di hari Jumat, bersiwak, dan memotong kuku-kukunya, maka dia pantas mendapatkan pahala".

Diriwayatkan juga dari ulama salaf dalam bab ini bahwa para ahli fiqih dari kalangan madzhab Syafi’i dan Hanbali berpendapat tentang sunnahnya memotong kuku setiap hari Jumat. Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:

وقد نص الشافعي والأصحاب رحمهم الله على أنه يستحب تقليم الأظفار والأخذ من هذه الشعور يوم الجمعة
“Para ulama Syafi’i rahimahumullah berpendapat akan sunnahnya memotong kuku dan memotong sebagian rambut di hari Jumat.” (Al-Maj’mu, 1/340)

Diringkas dari: https://islamqa.info/ar/118891
Alih bahasa: Muadz Mukhadasin
✉ Admin Radio Rodja

Tidak ada komentar: