Imam Adz Dzahabi: "Motivasi bagi setiap Penuntut Ilmu"

dibawakan oleh Adz Dzahabi dalam Siyar A’lamin Nubala’ yang bisa jadi motivasi bagi setiap penuntut ilmu. Kisahnya adalah sebagai berikut:

وقال الرازي: وسمعت علي بن أحمد الخوارزمي يقول: سمعت عبد الرحمن بن أبي حاتم يقول: كنا بمصر سبعة أشهر، لم نأكل فيها مرقة، كل نهارنا مقسم لمجالس الشيوخ، وبالليل: النسخ والمقابلة.
Ar Rozi berkata, “Aku pernah mendengar ‘Ali bin Ahmad Al Khawarizmi menyatakan bahwa beliau pernah mendengar bahwa ‘Abdurrahman bin Abu Hatim bercerita, “Kami pernah berada di Mesir selama tujuh bulan dan kami tidak pernah menyantap makanan berkuah. Pada setiap siang, kami menghadiri majelis para Syaikh. Sedangkan di malam hari, kami menyalin pelajaran dan mendiktekannya kembali. 
padang sahara Mauritania

قال: فأتينا يوما أنا (1) ورفيق لي شيخا، فقالوا: هو عليل، فرأينا في طريقنا سمكة أعجبتنا، فاشتريناه، فلما صرنا إلى البيت، حضر وقت مجلس، فلم يمكنا إصلاحه، ومضينا إلى المجلس،
Pada suatu hari, aku bersama sahabatku ingin menemui seorang guru (Syaikh). Namun di tengah perjalanan, ada yang berkata bahwa guru tersebut sedang sakit. Lantas di tengah perjalanan, kami melihat ikan yang menarik hati kami. Kami pun membelinya. Ketika tiba di rumah, ternyata datang lagi waktu bermajelis, sehingga kami belum sempat mengolah ikan yang dibeli tadi. Kami pun langsung berangkat ke majelis.

فلم نزل حتى أتى عليه ثلاثة أيام، وكاد أن يتغير، فأكلناه نيئا، لم يكن لنا فراغ أن نعطيه من يشويه.
 Demikian terus berlangsung hingga tiga hari. Akhirnya ikan itu membusuk. Lantas kami pun memakannya seperti itu dalam keadaan mentah. Saat itu kami tidak sempat memberikannya kepada seseorang untuk membakarnya.

ثم قال: لا يستطاع العلم براحة الجسد.
 Kemudian ‘Abdurrahman bin Abu Hatim berkata, “Laa yustatho’ul ‘ilmu bi rohatil jasad“ (Ilmu -agama- tidaklah bisa diraih dengan badan yang bersantai-santai). (Siyar A’lamin Nubala’, 13/266)

Tidak ada komentar: