Bagi Para Dai: ajaklah kepada dalil, tidak kepada diri sendiri

 Allâh ﷻ berfirman :

{قُلْ هَـذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَاْ وَمَنِ اتَّبَعَنِي}.
"Katakanlah (Wahai Muhammad), bahwa ini adalah jalanku. Saya dan orang yang mengikutiku mengajak kepada Allâh di atas bashîroh (dalil yang terang dan jelas)."

🔘 Ayat di atas menunjukkan :

لا بد أن يكون الداعية ذا علم لأنه قال (على بصيرة) لأن من لم يدع بعلم فسيقع فيما يخالف الشرعية لأنه يدعو بغير علم.
Seorang da'i haruslah memiliki ILMU, karena Allâh berfirman : "(mengajak) di atas bashîroh". Apabila seorang da'i tidak mengajak dengan ilmu, maka ia akan jatuh kepada penyimpangan terhadap syariat, karena ia berdakwah tanpa ilmu.
kajian di mesjid nabawi

🔘 Lalu, ayat di atas menjelaskan :

ثم اعلموا أن الداعية هو داعٍ إلى الله لا إلى نفسه،
Kemudian ketahuilah, bahwa seorang da'i itu adalah yang mengajak kepada ALLÅH, bukan yang mengajak kepada DIRINYA SENDIRI.

وكثير من الناس يظهر بصورة داعية إلى الله وهو داعية إلى نفسه وإلى العلو في الأرض، وإلى الرئاسة.
Alangkah banyaknya orang yang menampakkan gambaran bahwa dirinya seakan mengajak kepada Allâh, namun sejatinya ia mengajak kepada dirinya sendiri, mencari status tinggi di dunia (berlaku sombong) atau mencari jabatan (kepemimpinan).

-أسأل الله أن يعافينا وإياكم وأن يخلص قلبي وقلوبكم من حب الرئاسة والعلو في الأرض إنه الرحمن الرحيم-
Saya memohon kepada Allâh, agar menyelamatkanku dan anda semua, serta memurnikan hati kita dari cinta jabatan dan berlaku sombong di dunia. Sesungguhnya Dialah Allâh Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

لذلك قال شيخ الإسلام كما في مجموع الفتاوى في قوله تعالى
Karena itulah, Syaikhul Islâm Ibnu Taimiyah rahimahullâhu ketika menafsirkan firman Allâh ﷻ :

{تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ}
" Itulah Negeri akhirat, Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu bagi orang-orang yang bertakwa." (QS al-Qoshosh : 83)

Beliau rahimahullâhu berkata :

الناس في هذه الآية على أصناف أربعة:
Manusia di dalam ayat ini ada 4 jenis :

1- صنف يريد الفساد وهذا في قطاع الطرق والسراق.
1 Jenis manusia yang menginginkan berbuat kerusakan, seperti para pembegal (perampok) dan pencuri.

2-وصنف يريد العلو والفساد وهذا يكثر في الحكام.
2 Jenis manusia yang ingin mencari kedudukan tinggi (berlaku sombong) sekaligus berbuat kerusakan, dan yang seperti ini banyak dilakukan para penguasa.

3- وصنف يريد العلو ولا يريد الفساد وهذا يوجد في المتفقهة وأهل العلم.
3 Jenis manusia yang ingin mencari kedudukan tinggi, namun tidak bermaksud berbuat kerusakan, maka yang seperti ini ada di (sebagian) kalangan ahli fiqh dan ulama.

4- وصنف لا يريد علوا في الأرض ولا فسادا ويجعل الله العاقبة له كما قال تعالى
4 Jenis manusia yang tidak menginginkan status tinggi di dunia dan tidak pula berbuat kerusakan, maka Allâh jadikan baginya kesudahan yang baik sebagaimana dalam firman-Nya :

{والعاقبة للمتقين}
"Dan kesudahan yang baik itu bagi orang-orang yang bertakwa"

-أسأل الله أن يجعلني وإياكم من هؤلاء-
Semoga Allâh menjadikanku dan dan Anda semua termasuk jenis golongan keempat ini.

فالله الله أن نكون دعاة إلى الله لا نريد علوا في الأرض ولا فسادا ولا مدحا ولا ثناءً،
Semoga Allâh menjadikan kita sebagai da'i yang menyeru kepada Allâh, yang kita tidak menginginkan kedudukan tinggi di dunia dan tidak pula kerusakan, tidak pujian dan tidak pula sanjungan...

ونكون ممن قام بدين الله على ما يرضي الله حتى يسكننا جنانه إنه الرحمن الرحيم.
Dan semoga kita termasuk orang yang menegakkan agama Allâh sebagaimana yang Allâh ridhai, hingga Allâh menempatkan kita semua ke dalam surga-Nya kelak. Sesungguhnya ia Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

═══ ¤❁✿❁¤ ═══
💎 قناة الشيخ د. عبدالعزيز الريس
Dari Channel TG Syaikh Abdul Aziz ar-Rayyis.
@abinyasalma
________
♻Telegram: https://bit.ly/abusalma
💠Facebook : http://fb.me/abinyasalma81

Tidak ada komentar: