Tak Perlu Menunggu, segeralah hijrah sobat

Beberapa waktu yang lalu, kita bertemu dengan seorang ikhwan yang mulai mengaji. Terlihat padanya tanda-tanda kebaikan. Jenggotnya mulai dibiarkan tumbuh dan celananya masih digulung-gulung hingga sebetis.

"Ana baru mengaji ustadz",

itu katanya ketika berbincang-bincang denganku.

Dengan terus terang ia menceritakan tentang profesinya sebagai musisi pemain organ tunggal yang selalu diundang dalam acara-acara pernikahan maupun perayaan-perayaan.
segeralah hijrah sobat

"Insyaallah saya pasti akan tinggalkan profesi itu ustadz mulai tanggal 1 Ramadhan 1436 hijriyyah ini".

Ana hanya menjawab:

"Apakah antum yakin masih tetap hidup hingga 1 Ramadhan kelak? Siapakah yang bisa menjamin antum masih bernafas dan menghirup udara segar hingga hari H yang telah antum tentukan ?

Bila Malakul Maut bisa menunggumu..maka undurlah taubat !".

Ada sebahagian ikhwan yang masih bermasalah dengan profesinya. Sebagian praktisi perbankan konvensional atau lembaga-lembaga yang bermasalah lainnya, jika dinasehati untuk cari profesi yang halal dan meninggalkan yang haram...jawaban mereka:

"Ntar jika sudah terkumpul modal ; Ntar jika udah ada usaha yang lancar; Ntar jika udah ada usaha yang pasti...dstnya".

Sungguh yakinnya mereka akan tetap hidup esok dan hari-hari berikutnya. Padahal kematian senantiasa mengintai dan tak pernah menunggu.

Ku cermati para ikhwan yang bemasalah profesinya ini, agak malas-malasan mendatangi kajian. Setelah ku renungi dalam-dalam, ku dapati jawaban dari perkataan ulama salaf bahwa "Setiap kemaksiatan itu akan menggiring seseorang untuk melakukan maksiat yang lain yang lebih besar darinya, sebaliknya ketaatan akan menggiring seseorang untuk melakukan ketaatan yang lain yang lebih besar darinya".

Pahamlah aku bahwa profesi yang bermasalah itulah yang menghalangi mereka dari ketaatan dan keistiqomahan.

La haula wala quwwata illa billahi.

Duhai Tuhan...teguhkan kami di atas ketaatan dan jauhkan dari kemaksiatan. Bimbing kami agar dapat tegar meniti jalanMu hingga kelak berjumpa denganMu.

✒ Ditulis oleh Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan, MA حفظه الله تعالى

Tidak ada komentar: