hati-hatilah terhadap segumpal daging ini

#INSPIRASI PAGI

Tidak ada satupun manusia yang tidak luput dari kesalahan. Karena begitulah fithrahnya. Kita bukan malaikat yang senantiasa taat kepada Rabb-nya. Kita di berikan nafsu dan akal, yang keduanya saling berlomba untuk menguasai hati kita.

Kebeningan hati, kebersihan hati, kesucian hati tidak dapat dibersihkan dengan alat pemebersih canggih, atau kumannya di bersihkan dengan desinfektan lainnya. Namun hati kita bisa di bersihkan dengan wahyu ilahi.

Nabi kita tercinta shalallahu 'alayhi wa sallam dua kali dibersihkan hatinya, pertama ketika beliau kanak2 ketika di susukan oleh Halimah as-Sa'diyah dibelah dada beliau untuk dibersihkan dan kedua ketika beliau Isra' dan Mi'raj.
hati-hatilah terhadap segumpal daging ini

Ketahuilah antara amal kita dan hati (niat) kita ada jarak, antara hati kita dengan Rabb kita ada jarak dan setiap jarak itu ada perampok yang senantiasa mencuri-curi, dialah syaithan dan bala tentaranya. Hal pertama yang di bujuk rayu adalah hati.

Jadi hati-hatilah terhadap segumpal daging ini. Berilah senantiasa ia nutrisi karena ia butuh supelemen ibarat tubuh kita. Suplemennya adalah wahyu ilahi berupa al-Qur'an dan hadit-hadits Nabi.

Bukankah ketika membaca Al-Qur'an hati kita tenang?
Bukankah ketika shalat kita merasakan kedamaian?
Bukankah ketika bersedekah kita bahagia bahkan bahagia yang memberi lebih besar dibandingkan yang menerima?

Kenalkah kita dengan Fudhail bin Iyadh? Beliau adalah penyamun ternama di zamannya. Tidak ada di takutkan oleh manusia bepergian (safar) kecuali kepd Fudhail bin Iyadh, karena mereka khawatir harta dan nyawanya melayang oleh Fudhail bin Iyadh.

Tapi Rabbuna Jalla wa 'Ula berkehendak lain untuk beliau, ketika jiwanya terbang dengan ayat-ayat Allah sehingga beliau bertaubat dan sisia-sisa umurnya digunakan dalam menggali Ilmu sehingga ia menjadi ulama besar di zamannya.

Kita tidak sebejat Fudhail bin Iyadh, maka marilah kita bersama-sama membenahi diri sehingga sisa-sisa kehidupan kita di permukaan bumi ini lebih banyak ketaatannya dari pada maksiatnya serta membimbing keluarga yang menjadi tanggung jawab kita...

Buat shabatku....dimanapun berada..
Dari sahabatmu yang tidak lebih baik darimu....

Pekanbaru, 29 al-Muharram 1439 H, sedang di sawah ladang, membanting tulang.....

Copast dengan tetap menjag ke aslian tulisan..

Tidak ada komentar: