Penyimpangan Aqidah Sayyid Quthub, Albana dan semisalnya

KALAU SAMA-SAMA SALAH; MAKA JANGAN DISAMAKAN ANTARA IMAM DENGAN YANG BUKAN IMAM

"Kalau dikatakan: Kenapa diberikan udzur untuk An-Nawawi dan Ibnu Hajar serta takwil yang muncul dari keduanya, sedangkan untuk Sayyid Quthub, Albanna, Al-Maududi dan semisal mereka = tidak diberikan udzur?
kitab ulama salaf

Maka jawabannya dilihat dari dua segi:

Pertama: Bahwa ada perbedaan yang sangat besar antara dua golongan tersebut. Maka sungguh, An-Nawawi dan Ibnu Hajar mempunyai saham ilmu dan manfaat untuk kaum muslimin yang bisa menutupi kesalahan yang muncul dari keduanya. Terlebih lagi, para ahli ilmu telah menjelaskan kesalahan tersebut dan memperingatkan darinya, sehingga bahayanya telah hilang dengan peringatan ini.

Adapun Quthub dan Albanna; maka keduanya tidak punya saham ilmu maupun amal, dan tidak juga manfaat untuk kaum muslimin semisal apa yang dipersembahkan oleh An-Nawawi, dan Ibnu Hajar, serta imam-imam Kibar selain keduanya.

Segi yang lain bahwa: An-Nawawi tidak berdakwah (mengajak) kepada kesalahan keduanya dan tidak berdakwah mengajak untuk membuat golongan...sehingga masyarakat tidak dibahayakan oleh kesalahan keduanya.

Berbeda dengan Sayyid Quthub, Albana, dan selain keduanya; maka sungguh mereka TIDAK MELIHAT PERBEDAAN ANTARA 'AQIDAH BATHIL YANG RUSAK...DENGAN 'AQIDAH SHAHIHAH YANG SELAMAT...dan telah membahayakan kaum muslimin, serta tidak melakukan perbaikan. Juga BANYAK YANG FANATIK TERHADAP PENDAPATNYA padahal menyelisihi Al-Kitab dan As-Sunnah, bahkan MEREKA MEMUSUHI AHLUS SUNNAH. Dan ini merupakan bahaya yang besar."

[Ta'liiq Syaikh Jamaluddin Al-Haritsi dalam "Al-Ajwibah Al-Mufiidah" (hlm. 124-125- cet. II)]

-diterjemahkan dengan ringkas oleh: Ahmad Hendrix-

Tidak ada komentar: