Kedudukan Wanita di Depan Suaminya

Ada seorang wanita bertanya kepada seorang Syaikh, "Wahai Syaikh, dulu sebelum menikah, saya adalah seorang wanita yang banyak berpuasa, shalat malam, saya dapat merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika membaca Al Qur'an. Tapi sekarang setelah  menikah, saya tidak lagi merasakan nikmatnya ketaatan."

👸 Syaikh tersebut lalu bertanya :

"Baiklah..bagaimana perhatianmu kepada suamimu?!"Dengan heran, wanita itupun berkata,

"Wahai Syaikh, aku bertanya kepadamu tentang Al Qur'an, puasa, shalat, dan manisnya ketaatan, tapi mengapa anda bertanya tentang suamiku?"

👸 Syaikh menjawab :

"Betul wahai saudariku, mengapa sebagian istri tidak dapat merasakan manisnya iman, ketaatan, dan tidak dapat merasakan pengaruh dari ibadahnya?"
Kedudukan Wanita di Depan Suaminya

👸 Dan inilah jawabannya, Rosulullah ﷺ bersabda,

ﻭﻻﺗَﺠِﺪُ ﺍﻣﺮﺃﺓٌ ﺣَﻼﻭَﺓَ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥِ ؛ ﺣﺘﻰﺗُﺆَﺩِّﻱَ حق َّﺰَﻭْﺟِﻬﺎ
"Seorang istri tidak akan dapat merasakan manisnya iman sampai ia menunaikan kewajibannya terhadap suaminya." (Shahih At Targhib 1939).

🎑Apa kewajiban seorang istri ?

👸 Istri Sa'id bin Al Musayyib - mengatakan :

ﻣﺎ ﻛﻨَّﺎ ﻧُﻜﻠِّﻢ ﺃﺯﻭﺍﺟَﻨَﺎ ﺇﻟَّﺎ ﻛﻤﺎ ﺗُﻜﻠِّﻤﻮﻥ ﺃﻣﺮﺍﺀَﻛﻢ ‏) .
"Kami berbicara dengan suami kami sama seperti kalian berbicara dengan raja kalian." (Hilyatul Auliya' 5/168).

👸 Mengapa seperti itu?
Karena di dalam hati mereka, suami punya kedudukan dan wibawa yang tinggi.

👸 Rasulullah  ﷺ bertanya kepada seorang wanita,

ﻗﺎﻝﷺ : ﻟﺼﺤﺎﺑﻴﺔ : ﺃَﺫﺍﺕُ ﺯﻭﺝٍ ‏[ ﺃﻧﺖِ ‏] ؟
ﻗﺎﻟﺖ : ﻧﻌﻢ ﻗﺎﻝ : ﻛﻴﻒ ﺃﻧﺖِ ﻟﻪ ؟ ﻗﺎﻟﺖ : ﻣﺎ ﺁﻟﻮﻩ ﺇﻻ ﻣﺎ ﻋَﺠﺰﺕُ ﻋﻨﻪ .ﻗﺎﻝ : ﻓﺎﻧﻈُﺮﻱ ﺃﻳﻦ ﺃﻧﺖِ ﻣﻨﻪ ؛ ﻓﺈﻧﻪ ﺟﻨَّﺘُﻚِ ﻭﻧﺎﺭُﻙِ. (ﺍﻟﺮﺍﻭﻱ : ﺣﺼﻴﻦ ﺑﻦ ﻣﺤﺼﻦ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺘﺮﻏﻴﺐ ‏: 1.933 ‏)
"Apakah kamu sudah menikah?"
Wanita itu menjawab, "iya." Lalu Nabi - bertanya kepadanya, " bagaimana sikapmu kepada suamimu?" Wanita itu menjawab, "saya tidak pernah lalai untuk mentaatinya."

Lalu Nabi  ﷺ bersabda, "Lihatlah bagaimana sikapmu kepadanya, sejatinya suamimu itu adalah (sebab) bagi surga atau neraka untukmu." (Shahih At Targhib 1933).

👸 Allah Ta'ala berfirman,

ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ
"Maka perempuan-perempuan yang shalih adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka)." (Surat An-Nisa' : 34).

👸 Abdullah bin Abbas berkata bahwa :

"Makna Qanitaat yaitu para istri yang taat kepada suami mereka."

👸 Dan Allah Ta'ala tidak mengatakan, "Thai'aat" (istri yang taat)!! (Tapi Allah gunakan kata Qaanitaat) yang berarti sangat patuh dengan kepatuhan yang sempurna.

👸 Kemudian, bagaimana seorang istri tahu bahwa ia adalah istri yang shalehah dan taat?

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar: