Tokoh agama Yahudi sangat sulit menerima kebenaran Islam

Dalam shohih Muslim, dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎ لَوْ تَابَعَنِى عَشْرَةٌ مِنَ الْيَهُودِ لَمْ يَبْقَ عَلَى ظَهْرِهَا يَهُودِىٌّ إِلاَّ أَسْلَمَ 
“Seandainya sepuluh (pemuka agama) Yahudi mengikuti agamaku, maka sungguh tidak akan tersisa lagi orang Yahudi di muka bumi ini kecuali dalam keadaan Islam.” (HR. Muslim no. 2793)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎ لَوْ آمَنَ بِى عَشْرَةٌ مِنْ أَحْبَارِ الْيَهُودِ لآمَنَ بِى كُلُّ يَهُودِىٍّ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ 
“Seandainya sepuluh pemuka agama Yahudi beriman kepadaku, sungguh semua orang Yahudi di muka bumi ini akan turut beriman padaku.”

(HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shohih ligoirihi, yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya)

(Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal)
yerusalem

Naaahhh...
Siapa diantara kita yang sulit menerima Sunnah Nabi ﷺ yang dipahami Salafus Shaleh?

Jelas dan terang benderang di dalam Islam berupa halal dan haram, tauhid dan syirik, ternyata masih saja berusaha mencari pembenaran terhadap hawa nafsunya.

Imam Syafi’i rahimahullah berkata,

“Kaum muslimin telah sepakat bahwa barang siapa yang telah terang baginya Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (dalil -pen), maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya, hanya karena mengikuti perkataan seseorang.”

(Ibnul Qayyim, 2/361, dan Al-Fulani, hal.68)

”Apabila kamu mendapatkan di dalam kitabku apa yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka berkatalah dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (dalil -pen), dan tinggalkanlah apa yang aku katakan.” (Al-Harawi di dalam Dzammul Kalam,3/47/1)

”Apabila Hadist itu Shahih (dalil -pen), maka dia adalah madzhabku. ” (An-Nawawi di dalam AI-Majmu’, Asy-Sya’rani,10/57)

Demikian dari kami semoga bermanfaat.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
‎والسلام عليكم و رحمة الله و بركاته 

Abu Aurel Reza

Tidak ada komentar: