Imam Ghozali kok gini ya ucapannya?

Di berbagai referensi fiqih Syafii, saya menemukan nukilan dari Imam Al Ghazali, yang berkata sebagaimana berikut:

ولو زعم زاعم أن بينه وبين الله حاجة أسقطت عنه الصلاة وأحلت له شرب الخمر وأكل مال السلطان كما زعمه بعض من ادعى التصوف فلا شك في وجوب قتله وإن كان في خلوده في النار نظر وقتل مثله أفضل من قتل مائة كافر لأن ضرره أكثر
Andai ada orang yang mengira bahwa dirinya telah memiliki satu hubungan spesial dengan Allah yang karenanya gugur kewajiban sholat dari dirinya, halal baginya untuk minum khamer,dan memakan harta hasil korupsi, sebagaimana yang diyakini oleh sebagian orang yang mengaku sebagai penganut TASAWUF, maka tidak diragukan lagi bahwa orang seperti ini wajib dibunuh. 

walaupun urusan ia kekal di neraka, masih perlu dikaji lebih lanjut. Dan pahala membunuh orang seperti ini lebih utama dibanding membunuh 100 orang kafir, karena bahaya orang seperti ini lebih besar dibanding bahaya 100 orang kafir. 

(Mughni Muhtaaj oleh As Syarbini 1/329, Nihayatul Muhtaaj oleh Ar Ramli 2/431-432,)

kitab muqni muhtaj

Bahkan ucapan serupa juga ditegaskan oleh Syeikh Muhammad Umar An Nawa Al Bantany dalam kitabnya Nihayatuz Zain hal: 9.

Sewaktu membaca pernyataan ini, saya cukup tertegun, waduh kalau beliau beliau hidup di zaman sekarang di negri kita khususnya, kira kira bisa kena UU ujaran kebencian apa ndak ya? Atau kena tuduh WAHABI apa ndak ya?

-sekian

(Ust DR Muhammad Arifin bin Badri)

Tidak ada komentar: