Pendalaman Makna Surat At Takatsur

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ
1. Diawali أَلْهَا telah melalaikan, كُمُ kalian, التَّكَاثُرُ artinya berpacu memperbanyak dalam masalah dunia. (sementara arti bermegah-megahan tidak tepat). Karena asal kata التَّكَاثُرُ adalah كَاثُرُ artinya banyak.

حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِر
2. Kata حَتَّىٰ sampai, زُرْ menziarahi atau mendatangi, تُمُ kalian, الْمَقَابِر kuburan-kuburan. Artinya mati.

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
3. Diawali كَلَّا sekali-kali tidak, سَوْفَ akan, تَعْلَمُونَ kalian mengetahui.

ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ 
4. Kata ثُمَّ kemudian, كَلَّا sekali-kali tidak, سَوْفَ akan, تَعْلَمُونَ kalian mengetahui.

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ
5. Kata كَلَّا sekali-kali tidak, لَوْ jika, تَعْلَمُونَ kalian mengetahui, عِلْمَ ilmu, الْيَقِينِ keyakinan.

- Yaitu saat kematian datang. Keyakinan ini yang dimiliki orang-orang beriman terhadap alam kubur, akhirat, surga dan neraka.

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ
6. Kata لَتَرَوُنَّ sungguh benar-benar kalian akan melihat, الْجَحِيمَ neraka jahim. Artinya tempat yang sangat panas.

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ
7. Kemudian ثُمَّ, lalu لَتَرَوُنَّهَا sungguh benar-benar kalian akan melihat, عَيْنَ mata, الْيَقِينِ yakin.

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
8. Kemudian ثُمَّ, dilanjutkan لَتُسْأَلُنَّ sungguh benar-benar kalian akan ditanya, يَوْمَئِذٍ hari itu, عَنِ dari atau tentang, النَّعِيمِ nikmat.

Pendalaman Makna Surat At Takatsur

Note:

✔ Surat ini peringatan bagi manusia mengenai bahaya berlomba memperbanyak masalah dunia, seperti harta, gelar dan lainnya. Karena jika diperturutkan pasti tidak akan memuaskan. Hanya melalaikan dari mentaati Allah. Hanya bisa dihentikan oleh kematian.

Sebagaimana dipesankan Rosulullah dalam hadist dari Ibnu ‘Abbas:

لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لاَبْتَغَى ثَالِثًا ، وَلاَ يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
“Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Yang bisa memenuhi dalam perut manusia hanyalah tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6436)

✔ Sebanyak apapun harta yang berhasil dikumpulkan, sesungguhnya sangat sedikit yang bisa dimiliki atau dinikmati. Sebagaimana disabdakan Rosulullah:

ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﻣَﺎﻟِﻰ ﻣَﺎﻟِﻰ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻟَﻪُ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﻟِﻪِ ﺛَﻼَﺙٌ ﻣَﺎ ﺃَﻛَﻞَ ﻓَﺄَﻓْﻨَﻰ ﺃَﻭْ ﻟَﺒِﺲَ ﻓَﺄَﺑْﻠَﻰ ﺃَﻭْ ﺃَﻋْﻄَﻰ ﻓَﺎﻗْﺘَﻨَﻰ ﻭَﻣَﺎ ﺳِﻮَﻯ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﻬُﻮَ ﺫَﺍﻫِﺐٌ ﻭَﺗَﺎﺭِﻛُﻪُ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ
“Hamba berkata, “Harta-hartaku.” Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan. ” (HR. Muslim no. 2959)

✔ Penggunaan kata زُرْ artinya ziarah juga diartikan mendatangi, juga bermakna singkat. Artinya, alam kubur, selama apapun dibandingkan akhirat amatlah singkat. Terlebih lagi alangkah singkatnya usia kita hidup di dunia!

✔ Penggulangan beberapa kata dalam surat ini adalah penekanan yang teramat sangat. Peringatan super keras terkait kehidupan setelah kematian.

✔ Dalam surat ini ada dua jenis keyakinan. Pertama عِلْمَ الْيَقِينِ, yaitu keyakinan awal dari sebuah informasi yang diyakini kebenarannya. Kemudian, keyakinan yang lebih tinggi عَيْنَ الْيَقِينِ. Keyakinan yang muncul setelah melihat langsung. Sedangkan حَقِ الْيَقِينِ adalah tingkat puncak keyakinan. Yaitu ketika sudah merasakan langsung apa yang didengar dan dilihat.***

Taklim Ust Maududi Abdullah, Lc di Masjid RJ, 28 Jumadil Awal 1439/13 Februari 2018.

Tidak ada komentar: