Artis Bercadar dipersidangan, Apakah Melecehkan Islam ?

Mohon tanggapan mengenai kasus artis yang banyak bercadar di persidangan. Apakah itu melecehkan islam?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Bagian dari tabiat manusia yang lemah, ketika dia kepepet, dia akan mencari perlindungan.

Termasuk diantaranya mereka berlindung kepada aturan Allah, dengan mengikrarkan syahadat laa ilaaha illallah, ngaku mukmin, untuk mendapatkan jaminan kesejahteraan dari umat islam.

Artis Bercadar dipersidangan

Seperti yang dilakukan komplotan munafik Madinah.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آَمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ . يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
"Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian,” Padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman .Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar." (QS. al-Baqarah: 8 – 9)

Termasuk juga yang dialami Usamah radhiyallahu ‘anhu. Beliau pernah diutus oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk tugas jihad. Suatu ketika beliau menyerang huruqat, kampung bani Juhainah, hingga beliau dan satu orang anshar berhasil mengejar seorang laki-laki. Ketika kami hendak menyerangnya, lelaki ini mengucap laa ilaaha illallaah. Orang anshar tadi menarik pedangnya dan tidak jadi nyerang, sementara Usamah tetap menyerangnya hingga terbunuh.

Setelah sampai Madinah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatahui hal ini, dan beliau menanyakan,

يَا أُسَامَةُ أَقَتَلْتَهُ بَعْدَ مَا قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
Wahai Usamah, apakah kamu telah membunuh seseorang padahal telah mengikrarkan laa ilaaha illallah?

Usamah hanya bisa menjawab,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا كَانَ مُتَعَوِّذًا
Ya Rasulullah, dia hanya ingin melindungi dirinya. (HR. Bukhari 6872 & Muslim 288)

Dalam riwayat lain, Usamah mengatakan,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا قَالَهَا خَوْفًا مِنَ السِّلاَحِ
“Ya Rasulullah, dia ucapkan itu hanya karena takut senjata.” (HR. Muslim 287)

Namun alasan ini tidak diterima oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan beliau tetap memarahi Usamah.

Mereka Berlindung dengan Islam

Sebagaimana orang munafik berlindung dengan islam untuk mendapatkan pengakuan sebagai orang beriman, orang musyrik berlindung dengan syahadat laa ilaaha illallaah untuk mendapatkan pengakuan islam, terkadang tukang maksiat juga berlindung dengan islam untuk mendapatkan pengakuan kesalehan.

Para artis pezina itu, tiba-tiba memakai busana muslimah atau baju muslim, agar dinilai sebagai orang soleh. Agar mereka dianggap baik, wanita solihah. Setidaknya bisa meringankan tuntutan hukum yang akan mereka terima.

Mereka malu jika harus mengenakan pakaian aurat. Karena mereka sadar, itu pakaian orang bejat.

Tidak ada yang memaksa mereka untuk memilih busana muslimah. Tapi naluri mereka mengarahkan agar memilih busana muslimah. Ini membuktikan bahwa secara naluri manusia itu menganggap islam paling benar.

Mengapa Tidak Busana Biarawati atau Pastur?

Terlepas dari apa agama mereka, kita tidak pernah melihat ada artis yang ketika disidang dia langsung memakai pakaian suster atau biarawati atau yang lelaki memakai pakaian pastur. Tapi yang mereka pilih adalah jilbab atau bahka cadar.

Karena nama pastur atau biarawati bukan melambangkan ikon orang soleh dan solihah. Jika anda mendengar kiyai berzina, anda akan dengan spontan menghina dan melecehkannya. Karena tidak pantas, ikon kesalehan semacam ini diberikan kepada tukang maksiat.

Tapi ketika kita mendengar, pastur main serong dengan biarawati, orang berkomentar, lumrah. Itukan cara mereka menyalurkan syahwat biologisnya.

Kita Berharap Semoga Mereka Bertaubat

Semoga hijab syar’i yang mereka kenakan bukan untuk sembunyi dari hukum saja, tapi betul-betul karena dia ingin bertaubat. Mereka awali dengan memakai hijab untuk lebih mendekat ke islam. Sehingga, kita tidak menyebut ini sebagai mengejek islam.

Allahu a’lam.

✒ Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits Lc

Sumber: konsultasisyariah.com

Tidak ada komentar: