Butuhnya Umat Islam terhadap Pemahaman salafus sholih

Bahwa mereka memahami Al-Qur'an dan Sunnah tidak berdiri sendiri, tapi mereka memahaminya dengan pemahaman para Salafus Shalih, bukan dengan pemahaman ro'yu-ro'yu sendiri .... tidak.

Ini merupakan kaidah yang sangat penting sekali Akhowat islam a'azzaniyallah waiyakum, di dalam masalah kaidah Tarbiyah dan Ishlah.

Kenapa..?

Karena kita semua yakin bahwa generasi yang paling tau tentang Al Qur'an dan Hadits adalah para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Tidak ada generasi yang langsung di puji oleh Allah kecuali generasi para sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Alqur'an telah memuji para sahabat.

Allah Ta'ala berfiman [QS At Taubah : 100]

‎. وَالسَّابِقُونَ الأوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
"Dan orang-orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan. Maka Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala."

Butuhnya Umat Islam terhadap Pemahaman salafus sholih

Maka dari itu Allah menyatakan keridhaan kepada kaum Muhajirin dan Anshor.

Dan Allah menyatakan ke ridhaan kepada orang-orang yang mengikuti Muhajirin dan Anshor.

Maka Allah mengatakan, Allah ridha kepada nereka, berarti ridha kepada apa?

Kepada aqidah mereka, ibadah mereka, tata cara pemahaman mereka, manhaj mereka, dalam tata cara beragama mereka, Allah ridha

Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :
‎خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي
"Sebaik-baiknya manusia generasiku"

Sebaik dalam masalah apa..?

Dalam seluruh perkara-perkara agama, pemahaman terhadap alqur'an dan hadits terutama..

Maka tentu yang paling paham tentang Alqur'an dan Hadits adalah para sahabat Rasulillah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Abdullah bin Mas'ud berkata:

‎من كانَ منكم مُتأسياً فليتأسَّ بأصحابِ رسول ِاللهِ صلى اللهُ عليهِ وسلمَ,
"Siapa yang mengambil sunnah, ambillah sunnahnya para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam."

Mereka adalah yang paling baik hatinya, yang paling dalam ilmunya, yang paling ringan bebannya. Dan mereka kaum yang paling lurus petunjuknya.

Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika mengabarkan akan munculnya zaman fitnah.

Apa kata para sahabat.?

"Apa yang harus kami lakukan hai Rasulullah, menghadapi zaman fitnah itu ?"

Apa kata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

‎تَرْجِعُوْا إِلَى أَمْرِكُمُ الأَوَّلِ
"Kamu kembalilah kepada urusan kamu yang pertama."

Urusan yang pertama, siapa..? Kalau bukan sahabat Rasulillah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka dari itu setiap orang yang memahami Alqur'an dan Hadits dengan pemahaman sendiri tanpa merujuk pemahaman para Salafus Shalih, Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in pastilah ia akan tersesat jalan.....pasti itu!!

Karena para ulamapun telah menyatakan untuk rujuk kepada pemahaman para sahabat terutama Imam Syafi'i rahimahullah yang luar biasa sekali dalam membela pemahaman sahabat Rasulillah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Lihat saja contohnya orang khawarij.

Orang khawarij tidak mau merujuk pemahaman para sahabat dalam memahami Al Qur'an dan Hadits.

Padahal Rasulullah mensifati orang khawarij itu apa?

‎يَقْرَءُوْنَ الْقُرآنْ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيْهُمْ
“…Mereka hafal Al-Qur’an, tapi tidak sampai kerongkongan mereka."

Artinya pemahaman mereka dangkal.

Mereka mengucapkan ucapan perkataan, sebaik-baiknya manusia yaitu membawakan hadits-hadits Rasul, tapi mereka tersesat.

Mereka melesesat dari agama, kata Rasulullah. Kenapa..?

Jawabnya satu, karena mereka tidak mau mengikuti pemahaman para sahabat.

Makanya Abdullah bin Umar berkata:

"Khawarij itu seburuk-buruk mahluk di sisi Allah."

Mereka membawakan ayat-ayat tentang orang-orang kafirin tapi kemudian di jadikan orang-orang yang beriman.

Nah ini adalah akibat tidak mengikuti pemahaman para sahabat, salafus shalih.

Wallahu a'lam

Ustadz Abu Yahya Barusalam Lc, حفظه الله تعالى

Tidak ada komentar: