Mengenal Syirik Kecil yang nampak dan tersembunyi

Syirik kecil yang nampak ada dua bentuk yaitu perkataan dan perbuatan. Yang pertama adalah yang berupa perkataan; seperti bersumpah dengan selain nama Allah.

✅ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللهِ فَقَدْ كَفَرَ أَوْ أَشْرَكَ
“Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah maka ia telah berbuat kekufuran atau kesyirikan.” (HR. at-Tirmidzi 1535, Shahihut Tirmidzi 1535)

Juga perkataan “atas kehendak Allah dan atas kehendakmu”; perkataan “kalau bukan karena Allah dan fulan”.

 Adapun perkataan yang benar (bukan kesyirikan) yaitu “atas kehendak Allah kemudian kehendakmu”, juga “kalau bukan karena Allah kemudian fulan”.

sholat berjamaah

Yang demikian itu karena kata “kemudian" menunjukkan tertib berurutan, yang berarti kehendak hamba mengikuti kehendak Allah, sebagaimana Firman Allah 'azza wa jalla:

وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. at-Takwir [81]: 29)

Sedangkan kata "dan" mengandung kesetaraan.

Semisal perkataan yang syirik juga adalah “saya tidak punya siapa-siapa lagi kecuali Allah dan kamu”, “ini adalah karena berkah dari Allah dan keberkahanmu”.

Bentuk syirik kecil yang nampak yang berupa perbuatan adalah seperti memakai gelang, kalung atau benang (atau yang biasa kita sebut dengan “jimat” –penj.) untuk mengangkat bala/keburukan atau mencegah kedatangannya.

Jika seseorang meyakininya hanya sebagai sebab saja, maka ini adalah syirik kecil, karena Allah tidak menjadikannya sebagai sebab. Namun bila ia meyakini bahwa semata-mata jimat itulah yang bisa menolak keburukan atau mencegahnya, maka ini termasuk syirik besar, karena hal itu adalah bergantung kepada selain Allah ta'ala.

Adapun jenis syirik kecil yang tersembunyi yaitu syirik dalam kehendak dan niat -seperti riya (beribadah agar dilihat orang) dan sum’ah (beribadah agar didengar orang)-.

➡ Seperti orang yang memperbagus shalatnya, bersedekah, atau berdzikir dengan suara yang keras, tapi semua itu ia lakukan agar orang lain melihatnya, kemudian mereka memujinya dan menyanjungnya.

Inilah riya yang apabila masuk ke dalam suatu amalan akan membatalkannya.

✅ Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالُوا: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: الرِّيَاءُ
“Yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya: “Apa syirik kecil itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “riya”. (HR. Ahmad 23630, Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah 951)

✏ Abu Ibrohim Ari bin Salimin

Tidak ada komentar: