PENYAKIT HATI MANA YANG DIHILANGKAN?? (TERCERAHKAN ATAUKAH TERPUASKAN?!)

Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah -rahimahullaah- berkata: “Penyakit hati ada 2 (dua) jenis:

(1)- Jenis yang penderitanya tidak merasakan sakit seketika itu juga…seperti penyakit kebodohan, penyakit syubhat dan keraguan, serta penyakit syahwat.

Penyakit ini lebih besar dari yang kedua, akan tetapi penderitanya tidak merasakan sakitnya; dikarenakan kebodohan dan hawa nafsu telah menghalanginya dari merasakan sakit. Padahal penyakit tersebut ada padanya, akan tetapi tersembunyi karena dirinya disibukkan dengan lainnya. Dan ini penyakit yang paling berbahaya dan sulit (disembuhkan).

DAN OBATNYA ADA PADA RASUL DAN PENGIKUT MEREKA, MEREKA LAH PARA DOKTER BAGI PENYAKIT INI.

PENYAKIT HATI MANA YANG DIHILANGKAN

(2)- Jenis Kedua: penyakit yang dapat dirasakan sakitnya seketika itu juga; seperti: susah, sedih, dan marah.

Penyakit ini bisa dihilangkan dengan obat thabi’i; seperti: menghilangkan sebab-sebabnya, atau diobati dengan melawan sebab-sebab tersebut…Maka penyakit hati ini…layaknya penyakit pada badan yang tidak menjadikan penderitanya menjadi sengsara dan tidak mendapat adzab setelah matinya.

Adapun penyakit (jenis pertama)…maka ini bisa mengantarkan kepada kebinasaan dan adzab yang pedih.”

[“Ighaatsatul Lahfaan” (hlm. 51-52- Mawaaridul Amaan)]

Maka, ada orang-orang yang mendapati sebuah tulisan yang dia sangka tulisan tersebut memberikan pencerahan, dalam artian: menghilangkan syubhat yang dia rasakan. Padahal kenyataannya tidak demikian, terkadang yang hilang hanyalah kemarahan, yakni dia dapatkan kepuasan dengan hilangnya rasa marah yang dia rasakan.

Karena terkadang -bahkan seringnya- tulisan yang dikira menghilangkan syubhat tersebut: tidak terambil dari Rasul -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- dan tidak juga dari pengikutnya (para ulama), akan tetapi hanya dari ocehan si penulis semata. Sedangkan hilangnya penyakit syubhat adalah melalui para dokternya; yaitu: Rasul -shallallaahu ‘alaihi wa sallam- dan para pengikutnya.

-ditulis oleh: Ust Ahmad Hendrix-

Tidak ada komentar: