Perbedaan berobat secara medis, ke dukun dan ala nabi ?

Diantara keharusan hidup di dunia adalah sakit, saat sakit barulah seseorang merasakan nikmat sehat. Betapa banyak manusia yang putus asa karna sakit yang diderita, padahal "tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula penawarnya" (Hr. Bukhari).

Kita hanya diperintahkan berusaha, tidak semua orang sakit jika diobati pasti sembuh sebab "setiap penyakit ada obatnya. Apabila obatnya cocok dengan penyakit, ia akan sembuh dengan izin Allah" (Hr. Muslim). 

Jika tidak cocok, berarti Allah belum mengizinkannya untuk sembuh. Bahkan sebagian mereka penyakit sudah menjadi pakaiannya, ia hanya melepasnya ketika kafan menggantikan pakaian itu.

Diantara realita menyedihkan kaum muslimin dikala sakit, sebagian mereka lebih memilih berjalan menuju neraka, mereka pergi ke dukun untuk mengobati sakit yang diderita.

Walaupun mereka sudah mengetahui sabda Rasulullah "siapa yang mendatangi peramal, kemudian menanyakan sesuatu, maka tidak diterima shalatnya 40 hari" (Hr. Muslim) 

herbal

sedangkan "siapa yang mendatangi dukun dan mempercayainya, maka ia telah mengingkari apa yang diturunkan kepada Muhammad" (Hr. Tirmizi dan Ibn Majah)

Mendatangi dukun adalah syirik besar dan ia dosa besar pertama dalam islam, sebagaimana sabda Rasulullah "jauhilah 7 hal yang membinasakan" sahabat bertanya "wahai Rasulullah, apa saja yang 7 itu?" "syirik, sihir, membunuh tanpa sebab sah, makan harta riba, makan harta anak yatim, lari dari peperangan dan menuduh wanita terjaga berzina" (Hr. Bukhari dan Muslim)

Maka hendaklah kita meninggalkan dukun dengan berbagai coraknya, serta memperingati sanak keluarga kita dari dosa pembinasa seluruh amal ibadah dan pembinasa kesempatan masuk surga itu.

Nabi Muhammad adalah contoh terbaik dalam berobat, oleh karena itu "pengobatan ala Nabi diyakini dengan pasti mendatangkan kesembuhan karna berasal dari wahyu, sedangkan pengobatan lain berdasarkan praduga dan experimen" (Ibn Hajar/ Fathul bari : 10/170)

Berobatlah dengan madu karna "padanya terdapat penyembuh bagi manusia" (Qs. An nahl :69)

Begitu juga dengan jinten hitam, Rasulullah menyatakan "pada habbatus sauda' terdapat obat untuk semua penyakit, kecuali kematian" (Hr. Muttafaqun alaihi)

Dan bekam "sebaik pengobatan yang kalian lakukan adalah berbekam" (Hr. Muslim)

Setelah semua usaha kita lakukan, kewajiban kita berserah diri kepada Allah taala. Jika kita sudah berobat dan melakukan berbagai cara yang dihalalkan, bukan berarti kita pasti sembuh karna kesembuhan ditangan Allah taala. Bapaknya para nabi yaitu Nabi Ibrahim meyakini sepenuh hati akan hal ini "dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku" (Qs. Assyuara' :80)

Penyakit yang menimpa manusia ada dua macam, penyakit abstrak yaitu penyakit ma'nawi yang tidak nampak, inilah penyakit rohani. Padanya terdapat kesyirikan, kebodohan, syubhat dan syahwat. Kedua, penyakit konkret yaitu penyakit yang dapat diketahui dengan panca indra.

Penyakit rohani dapat diobati dengan belajar ilmu agama dan mempertebal keimanan melalui berbagai perantara, sedangkan penyakit konkret dapat diobati dengan tibbun nabawi dan cara medis.

Obat yang paling mujarrab untuk kedua macam penyakit itu adalah Al quran, karna sumber seluruh kehidupan berasal darinya. Kehidupan rohani dan jasmani tidak dapat terlepas dari Al quran, Allah taala berfirman "dan kami turunkan dari Al quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman" (Qs. Al Isra' : 82)

Al Imam Ibnul Qayyim menjelaskan "Al quran seluruhnya penawar dan rahmat bagi mukminin, ia obat bagi hati yang menyimpan kebodohan dan keraguan. Allah tidak menurunkan dari langit obat yang lebih merata pengaruhnya, lebih bermanfaat, lebih hebat dan lebih mujarrab dari Al quran" (Ibnul Qayyim/ Adda' waddawa' : 13)

Lalu apa beda berobat secara medis, ke dukun atau berobat ala nabi? Dan apa pula persamaannya?

Persamaannya ada pada kesembuhan, ketiga cara berobat diatas tidak menjamin kesembuhan, ada yang sembuh dan adapula yang tetap bersama penyakitnya. Ini adalah persamaan yang nampak jelas dengan mata, oleh sebab itu ketiganya berbeda pada perkara gaib yaitu pada dosa dan pahala. 

Seseorang yang berobat ke dukun ia akan mendapatkan dosa dan murka Allah taala, sedangkan yang berobat secara medis ia terbebas dari syirik dan semoga mendapat pahala. Bagi yang berobat sesuai petunjuk Nabi atau tibbun nabawy selain harapan kesembuhan, ia juga memperoleh pahala karna mengikuti sunnah dan perintah Nabi.

Wallahu a'lam bisshawab.

(Rail / Alam takambang jadi guru : ....)

Tidak ada komentar: