Mengenal Sosok Hajar, Istri Bapak Tauhid (Nabi Ibrahim)

Di waktu yang sama ini saya mengingatkan kaum nisaa’, kaum ummahat dengan sosok Hajar radhiyallahu ‘anha.

Sosok wanita penyabar, sosok wanita pendidik, sosok wanita yang taat kepada suami, sosok istri yang mendukung misi dakwah. Sabar menerima apa yang diberikan oleh suami, tidak banyak menuntut, tidak banyak permintaan.

Demikian Hajar sebagai sosok istri yang penuh ibadah kepada Allah. Menghiasai hari-harinya dengan dzikir kepada Allah. Tidak tertipu oleh wanita-wanita lain yang bisa hidup nyaman, yang bisa hidup dengan serba ada. Tapi taat mengikuti ajakan suami. Kemana kita akan pergi ? Ke sebuah lembah وَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ , sebuah lembah yang kering yang tidak ada tanaman dan tetumbuhan di sana.

Mengenal Sosok Hajar, Istri Bapak Tauhid (Nabi Ibrahim)

Berangkatlah Hajar menemani suami. Sesampainya di sana Hajar pun berusaha membantu suami dengan apa yang dia mampu. Tidak banyak mengeluh, tidak banyak menuntut, tidak mengganggu iman suami. Tidak menjadikan iman suami lemah. Tidak menjadikan semangat suami menjadi dhoif (lemah).

Hajar radhiyallahu ‘anha sosok wanita yang pendidik bagi putranya.

Ketika suami mendidik putranya di atas tauhid, di atas syariat, tunduk kepada Allah dan aturan Allah, sang istri memberi semangat kepada putra, memberi semangat iman, bukan malah istri yang menggadoli anaknya, memberikan angan-angan panjang tentang dunia:

“kemana hendak pergi?”

“akan jadi apa kamu?”

“akan makan apa kamu?”.

● Hajar seorang wanita dan istri pendidik yang bisa diberi amanat oleh suami.

Suami pergi berangkat berdakwah dalam waktu yang tidak sedikit. Hajar sebagai istri mengemban amanah, amanah mendidik, demikian.

Para istri, jadilah kalian istri-istri yang taat kepada Allah, taat kepada suami dalam perkara yang ma’ruf, taat kepada suami dalam syariat Allah.

Para istri jadilah kalian orang-orang yang banyak beristighfar kepada Allah, merenungi dosa.

Para istri, bercakaplah dengan suami, berbincanglah dengan suami dengan penuh kesopanan dan kesantunan, jangan anda menyombongkan diri.

Sungguh nabi kita telah mengabarkan kepada kalian dan kita semuanya tentang wanita,

نَاقِصَاتُ عَقلٍ وَدِينٍ 

Aku tidak melihat hamba Allah yang lebih kurang daya berpikirnya untuk mencerna, untuk menimbang yang baik dan yang buruk, mana yang lebih baik dan mana yang lebih buruk untuk segera ditinggalkan نَاقِصَاتُ عَقلٍ وَدِينٍ, dan lemah imannya dibandingkan kalian wahai wanita, sadarlah..!!

Dan Nabi kita mengabarkan:
فَإِنِّي رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ 

Aku melihat kalian wahai wanita adalah sebagai mayoritas penghuni neraka, kecuali orang-orang yang beriman diantara kalian, yang bertakwa diantara kalian, yang beribadah kepada Allah, menyadari tentang kondisinya, tawadhu’, rendah hati karena Allah, menghormati suami, mendidik anak-anak.

Transkrip Audio Al-Ustadz Luqman bin muhammad Ba’abduh hafizhahullah
Sumber || luqmanbaabduh.com

Tidak ada komentar: