Amalan menyelisihi apa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Ini terjadi pada sebagian orang yang sudah belajar atau mengaji agama, maka perhatikanlah hal ini dan berhati-hatilah!

Mengucapkan salam

Sebagian muslimin mengucapkan salam berbeda dari yang terdapat dalam sunnah, seperti orang yang duduk mengucapkan salam kepada yang baru datang atau yang banyak mengucapkan salam kepada yang sedikit. Ini jelas menyelisihi apa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى الْمَاشِى ، وَالْمَاشِى عَلَى الْقَاعِدِ ، وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ
“Hendaklah orang yang berkendaraan memberi salam pada yang berjalan. Orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk. Rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang banyak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Amalan yang menyelisihi apa yang diajarkan Rasulullah

Dalam hadist lain dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُسَلِّمُ الصَّغِيرُ عَلَى الْكَبِيرِ ، وَالْمَارُّ عَلَى الْقَاعِدِ ، وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ
“Yang muda hendaklah memberi salam pada yang tua. Yang berjalan (lewat) hendaklah memberi salam kepada orang yang duduk. Yang sedikit hendaklah memberi salam pada orang yang lebih banyak.” (HR. Bukhari)

Saat bersin

Ada orang ketika mendengar orang lain bersin dia langsung membaca “alhamdulillah” padahal sunnahnya orang yang bersinlah yang membaca hamdalah dan dijawab oleh yang mendengar “yarhamukallah”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوْهُ أَوْ صَاحِبُهُ: يَرْحَمُكَ اللهُ، فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللهُ، فَلْيَقُلْ : يَهْدِيكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
“Jika salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah ia mengucapkanAlhamdulillah, jika ia mengatakannya maka hendaklah saudaranya atau temannya membalas: yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu). Dan jika temannya berkata yarhamukallah, maka ucapkanlah: yahdikumullah wa yushlihu baalakum (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).” (Hr. Bukhari)

Ada pula yang mengucapkan alhamdulillah dan membaca yarhamukallah lebih dari tiga kali padahal tidak perlu mendo’akan orang yang sudah bersin tiga kali berturut-turut. Demikianlah sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam. Beliau bersabda:

إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيُشَمِّتْهْ جَلِيْسُهُ، فَإِنْ زَادَ عَلَى ثَلاَثٍ فَهُوَ مَزْكُوْمٌ، وَلاَ يُشَمَّتْ بَعْدَ ثَلاَثٍ
“Jika salah seorang dari kalian bersin, hendaklah orang yang ada di dekatnya mendo’akannya. Dan jika (ia bersin) lebih dari tiga kali berarti ia sakit. Janganlah kalian men-tasymit bersinnya setelah tiga kali.” (Hr. Abu Dawud)

Saat disampaikan undangan pernikahan

Sebagian pula ketika ada undangan pernikahan, ia langsung membaca doa :

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْر
“Semoga Allah memberkahimu di waktu bahagia dan memberkahimu di waktu susah, serta semoga Allah mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan” (HR. Abu Dawud no. 2130).

Padahal doa itu diucapkan setelah akad bukan sebelum akad.

Jika tidak hati-hati orang yang melakukannya bisa terjerumus kedalam amalan baru dalam beragama, kenapa?

Karna menyelisihi apa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam, mereka merubah cara atau waktu suatu ibadah selain yang telah ada dari para salaf.

Yang seharusnya mengucapkan salam adalah yang berjalan, namun yang dilakukan orang yang duduk terlebih dahulu mengucapkannya.

Seharus yang membaca “alhamdulillah” ketika bersin, malah yang mendengar yang membacanya.

Yang diajarkan membaca doa “barakallahu laka ...” dibaca setelah akad, tapi dibaca sebelumnya.

(Rail / al munir : ...)

Tidak ada komentar: