Tanda-tanda (Malam) Lailatul Qadar [1]

Ketahuilah, wahai hamba yang taat, mudah-mudahan Anda mendapatkan pertolongan-Nya, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah menyifati pagi hari dari Lailatul Qadar agar seorang Muslim mengetahui tentang malam apakah itu: Dari Ubay Radhiallahu' Anhu, dia bercerita bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

(صَبِيْحَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ تَطْلُعُ الشَمسُ لاَ شُعَاعَ لَهَا، كَاَنَهَا طَشْتٌ حَتَّى تَرْتَفَعَ )
“Pagi hari (setelah) malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak bersinar cerah, seakan-akan ia seperti nampan ia hingga meninggi.” [2]

Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, dia menuturkan: "Kami pernah membicarakan tentang Lailatul Qadar di dekat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Maka beliau bersabda: "Siapa di antara kalian yang masih ingat, yaitu ketika bulan terbit seperti separuh mangkuk besi." [3]

Tanda-tanda (Malam) Lailatul Qadar

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu 'Anhuma, dia menuturkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu' Alaihi wa Sallam bersabda:

( لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاءَ)
“Lailatul Qadar merupakan malam penuh kelembutan, cerah, tidak panas, dan tidak pula dingin. Pada pagi harinya matahari tampak lemah dan merah." [4]

[1] Mengenai tanda-tanda Lailatul Qadar ini masyarakat awam memiliki banyak khurafat dan keyakinan yang menyimpang, di antaranya adalah bahwa pohon pun bersujud dan gedung-gedung tidur, dan demikian seterusnya.
[2] Diriwayatkan oleh Ahmad (20253) dan Muslim (no. 762).
[3] Al-Qadhi Iyadh berkata: "Di dalamnya terkandung isyarat yang menunjukkan bahwa Lailatul Qadar itu muncul di akhir-akhir bulan karena bulan tidak mungkin berwujud separuh mangkuk saat terbit, kecuali di akhir bulan."
[4 Diriwayatkan oleh Ath-Thayalisi (349), Ibnu Khuzaimah (III/231), dan Al-Bazzar (I/486). Sanad hadits ini hasan.
----------------------------------------

Asy-Syaikh Abu Al-Harits - 'Ali bin Hasan bin 'Ali bin 'Abdul Hamid Al-Halabi &
Asy-Syaikh Abu Usamah - Salim bin 'Ied Al-Hilali

Judul Asli : Shifatu Shaumin Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam fii Ramadhan - Ahkaamul 'Iidain fis Sunnatil Muthahharah; Penerbit/Tahun : Al-Maktabah Al-Islamiyyah, Yordania. Cet. IV, Th. 1412 H - 1992 M | Daar Ibnu Hazm, Libanon. Cet. II, Th. 1414 H - 1993 M; 

Judul Terjemahan : Meneladani Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam Berpuasa & Berhari Raya; Penerjemah : M. Abdul Ghofar E.M.; Editor : Taufik Saleh AlKatsiri, Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Arman Amry, Lc; 

Murajaah Akhir : Tim Pustaka Imam Asy-Syafi'i; Cetakan Keempat : Rajab 1435 H/Mei 2014 M; Penerbit : Pustaka Imam Asy-Syafi'i; Kesembilan Belas : Lailatul Qadar; D. Tanda-tanda (Malam) Lailatul Qadar; Hal. : 124-125

Tidak ada komentar: