BELAJAR DARI SEMANGATNYA PARA ULAMA

Di Daurah Syar’iyyah ke 19, Prof. Dr. Syaikh Sulaiman bin Salimullah ar-Ruhaili hafizhahullah memberikan nasehat yang sangat berharga:

من لزم الوسادة زمن الإجتهاد في العبادة لم يبلغ منازل الصالحين والسادة
Barangsiapa yang bersandar dengan bantal malas malasan pada waktu yang seharusnya diperuntukkan untuk ibadah maka dia tidak akan mencapai derajat orang orang Sholih dan kebahagiaan.

Hal ini sebagaimana perkataan Yahya bin Abi Katsir rahimahullah (wafat th 129 H),

«لَا يُسْتَطَاعُ الْعِلْمُ بِرَاحَةِ الْجِسْمِ»
"Ilmu itu tidak bisa didapat dengan badan yang bersantai-santai (tanpa perjuangan)" (Dibawakan oleh Imam Muslim di kitab Shohihnya no. 612 (175))

BELAJAR DARI SEMANGATNYA PARA ULAMA

Ketika pertama kali beliau duduk di depan, di benakku terbersit apakah beliau sedang sakit? Penasaranku pun terjawab ketika aku bertanya kepada ustadz Salim bin Ghonim hafizhahullah yang menjelaskan bahwa Syaikh Sulaiman hafizhahullah sedang sakit infeksi saluran pencernaan dan kadar gula darah yang tinggi.

Saat itupun terbayang di benakku, Subhanallah bagaimana Syaikh Sulaiman hafizhahullah yang sedang sakit (semoga Allah memberikan kesehatan kepada beliau hafizhahullah) itu tetap masih semangat dalam mengajarkan berbagai fawaid ilmu dan nasehat kepada para asatidzah peserta daurah. Tidak ada sedikitpun ucapan, “Maaf, saya sedang sakit”, bahkan suara beliau hafizhahullah tetap jelas, jernih, dan bertenaga.

Bahkan beliau hafizhahullah ketika menjelaskan Kajian ke 8 dari kitab al-Faraid al-Bahiyah Nadhmu Qowaa’id al-Fiqhiyyah, tentang sebab diberikannya keringanan dalam agama itu ada 7, salah satunya adalah

المرض، وهو تغير حال الإنسان من الاعتدال إلى ضده.
Sakit, definisi yaitu berubahnya kondisi seseorang dari sehat berubah menjadi sebaliknya.

Sedangkan beliau hafizhahullah juga dalam sakit, namun beliau tidak mengundurkan diri untuk mengajar para asatidz. Tidak terlihat dari wajah beliau, sakit, capek dan penat.

Ya Allah anugerahkanlah kesehatan dan ‘afiat kepada para masyaikh ahlus Sunnah wal jama’ah, kepada para asatidz yang mereka semua telah mengerahkan semua harta dan jiwa dalam rangka mengangkat kejahilan pada diri umat Islam dan membimbing umat dari kegelapan bid’ah menuju terang benderangnya Sunnah Nabi ﷺ.

Fawaid yang bisa diambil:
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

1. Sebagai seorang penuntut ilmu harus tetap semangat menuntut ilmu, mengamalkan dan mendakwahkannya walaupun menghadapi rintangan fisik, sakit, penat, capek.

2. Jangan cepat dan sering mengeluh ketika melakukan berbagai amalan kebaikan, yakinlah pasti Allah memudahkannya.

3. Belajar dari Masyaikh itu bukan hanya sekedar untuk mendapatkan ilmu dan sertifikat gelar, namun meneladani akhlaq kesehariannya itu sangat penting.

4. Berkumpul dengan orang-orang sholih itu menjadikan iman kita kembali kuat dan bersemangat untuk mencontoh kebaikan yang dilakukannya.

5. Ikhlasnya menuntut ilmu dan mengajarkannya itu tercermin dari tidak pernah mengeluh, dan terus bersemangat dalam menuntutnya meskipun rintangan menghadang.

Semoga bermanfaat.

dikirim ustadz Zaki Abu Kayyisa 21 Syawal 1439H Batu Malang

Tidak ada komentar: