Keutamaan mendahulukan sebelah kanan

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyukai mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika menyisir rambut dan ketika bersuci, juga dalam setiap perkara (yang baik-baik).” (HR. Bukhari no. 186 dan Muslim no. 268).

Keutamaan mendahulukan sebelah kanan

Kandungan hadits

1. Keutamaan mendahulukan sebelah kanan dalam setiap perbuatan menjadi amalan yang sangat disukai oleh Nabi Shallallahu alahi wa salam terutama dalam amalan yang melibatkan ibadah seperti tertib wudlu selesaikan tiga kali sebelah kanan lalu baru pindah ke bagian kiri.

2. Segala kebaikan disunahkan dimulai dari bagian kanan, seperti adab makan, adab minum, adab berpakaian, adab menaiki kenderaan, memakai spatu-sandal, menyisir rambut, bersuci, memasuki masjid dan lain-lain.

3. Imam Nawawi mengatakan bahwa dalam riwayat lain digunakan lafazh ‘maastatho’a‘, yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa salalm menyukai mendahulukan memulai yang kanan semampu beliau dalam setiap perkara. Ini isyarat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berusaha keras mendahulukan yang kanan dalam setiap perkara yang baik. Lihat Syarh Shahih Muslim, 3: 143.

4. Imam Nawawi mengatakan bahwa mendahulukan yang kanan adalah ketika melakukan sesuatu yang mulia (pekerjaan yang baik), yaitu saat mencuci anggota wudhu, mengakhiri shalat dengan salam, memakai pakaian, celana, sepatu, masuk masjid, bersiwak, bercelak, memotong kuku, memendekkan kumis, menyisir rambut, mencabut bulu ketiak, mencukur rambut, keluar kamar mandi, makan, minum, bersalaman, mengusap hajar Aswad, atau perkara baik semisal itu, maka disunnahkan mendahulukan yang kanan.

Tidak ada komentar: