Mengapa Ada Orang Yang Ingin Meng-Indonesia-Kan Islam ?

Di antara penyebab orang yang ingin meng-Indonesia-kan Islam, (bukan mengislamkan Indonesia), kemungkinan besar karena ada faktor kebencian terhadap hal-hal yang berbau 'Arab'.

Muslim Indonesia itu seharusnya mencintai 'Arab' sebagaimana ia mencintai Indonesia. Karena bagaimanapun juga, 'Arab' adalah sumber Islam yang menentukan keadaan baik buruknya akhirat seseorang, sedangkan Indonesia adalah sumber kehidupan bagi kemashlahatan dunianya.

Dalam memposisikan 'Arab' dan Indonesia itu hendaklah menempatkan keduanya sebagai kedua orang tua, yaitu sosok ayah dan sosok ibu.

Meng-Indonesia-Kan Islam

Logikanya, 'Arab' itu ibarat seorang ayah yang mengantarkan muslim Indonesia menjadi dewasa dan mandiri, hingga dapat mengenal ajaran Islam secara baik dan benar dari sumber Alquran, Hadits dan hasil Ijma para shahabat serta kitab-kitab para ulama Salaf yang berbahasa Arab.

Sedangkan Indonesia itu ibarat seorang ibu (pertiwi) yang mengandung dan melahirkan serta membesarkannya hingga menjadi dewasa.

Sebagai muslim Indonesia, maka mencintai Indonesia itu sudah benar, tapi membenci 'Arab' adalah kesalahan besar.

Para pembenci 'Arab' itu pertanda orang munafiq bahkan kafir menurut Rasulullah, sebagaimana dalam sabda beliau Shallallahu alahi wa salam:

حب العرب ايمان وبغصهم نفاق 
Mencintai 'Arab' itu pertanda iman dan membencinya itu pertanda munafiq (HR. Al-Hakim).

riwayat hadist ini lemah sebagaimana dijelaskan oleh syeikh binbaz, selengkapnya binbaz.org.sa

Dalam riwayat Imam At-Thabarani dan Al-hakim yang lainnya, Rasulullah Shallallahu alahi wa salam bersabda:
حب قريش ايمان وبغصهم كفر، حب العرب ايمان وبعضهم كفر 
Mencintai bangsa Quraisy itu pertanda iman dan membencinya itu pertanda kafir. Mencintai bangsa Arab itu pertanda iman dan membencinya pertanda kafir.

قال الألباني في " السلسلة الضعيفة و الموضوعة " ( 3/339 ) : ضعيف جدا

berkata syeikh albani dalam kitabnya "as-silsilah ad-dhoifah wal mauduah : derajat hadist ini lemah sekali

Wallahu a'lam.

oleh Luthfi Bashori dengan sedikit tambahan oleh Atri Yuanda el-pariamany

Tidak ada komentar: