Catatan Sederhana Dari Khutbah Idul Fitri 1439 H
Disampaikan oleh Fadhilatus Syaikh Prof. DR. 'Abdurrazzaq Al Badr (Pengajar di Masjid Nabawi) hafidzahullah
Hakikat Kegembiraan Seorang Mukmin serta Buah Manisnya di Dunia dan Akhirat
▪Seluruh kegembiraan seorang mukmin dalam kehidupannya di dunia ini berkaitan erat dengan kegembiraannya dalam melaksanakan ketaatannya kepada Allah Jalla wa 'Alaa
▪Dua hari raya dalam islam terjadi setelah melaksanakan ketaatan dan ibadah yang agung :
- Idul Fitri, setelah melaksanakan ketaatan dan ibadah puasa Ramadhan, yang setiap malam dari bulan tersebut terdapat pembebasan hamba terhadap api neraka.
- Idul Adha, terjadi setelah ketaatan dan ibadah haji, yang hari Arafah itu merupakan hari terbanyak pembebasan hamba dari api neraka.
● Maka kedua hari raya tersebut merupakan kesempatan bergembira dengan memuji dan mengagungkan Allah, serta bersyukur kepada-Nya atas nikmat ketaatan dan ibadah yang telah dianugerahkan oleh-Nya.
▪Diantara kebahagiaan yang besar bagi seorang mukmin sepanjang kehidupannya di dunia ini sampai ia di wafatkan :
1. Ia bergembira karena ia bisa mengenal Rabb-Nya
2. Ia bergembira karena ia sebagai hamba Allah dan bergembira karena bisa melaksanakan ketaatan kepada-Nya.
3. Ia bergembira karena ia dianugerahi bisa bertaubat kepada-Nya
Sampai-sampai kalaulah manusia mengetahui lezat dan kegembiraan seseorang ketika ia bertaubat, maka orang-orang akan berlomba-lomba untuk bertaubat.
▪Kemudian menyusul beberapa kegembiraan setelahnya ; sebagai buah dari ketaatan dan ibadahnya selama ia hidup di dunia :
1. Dimulai dari kegembiraannya ketika ia sakaratul maut
- Dimudahkan dalam pencabutan ruh dari jasadnya
- Diberi kagar gembira oleh Malaikat dengan keridhaan Allah kepadanya
- Ruhnya disambut oleh para Malaikat langit dengan penuh kemuliaan
2. Kemudian nanti pada Yaumul Mahsyar (hari dikumpulkan seluruh makhluk), berturut-turut kegembiraan dan kebahagiaan menyertainya :
- Bergembira ketika mendapatkan naungan 'Arsy
- Bergembira ketika menerima buku catatan amal dengan tangan kanannya
- Bergembira ketika berat timbangan kebaikannya
- Bergembira dengan cahaya yang bersinar dari wajahnya
- Begembira ketika berhasil menyebrangi jembatan
- Bergembira karena bisa minum dari telaga Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
- Bergembira ketika sampai di pintu Surga dan sudah didekatkan dengannya sembari disambut bahagia oleh Malaikat penjaga Surga
● Kegembiraan yang paling utama nanti di Surga yang dikaruniakan oleh Allah Tabaaraka wa Ta'aalaa adalah gembira dengan keridhaan dari-Nya dan kemuliaan bisa melihat-Nya Subhaanahu wa Ta'aala.
▪Kegembiraan ini semua bisa diraih *sebagai buah manis dan balasan* dari Allah Tabaaraka wa Ta'aalaa terhadap kesabaran seorang hamba dalam melaksanakan ketaatan dan beribadah kepada-Nya selama ia hidup di dunia yang fana ini.
Sumber : http://al-badr.net/detail/hkLCsQgxPBA3
Al Faqir Ilaa Rahmati Rabbih Hasanuddin Misbah
Disampaikan oleh Fadhilatus Syaikh Prof. DR. 'Abdurrazzaq Al Badr (Pengajar di Masjid Nabawi) hafidzahullah
Hakikat Kegembiraan Seorang Mukmin serta Buah Manisnya di Dunia dan Akhirat
▪Seluruh kegembiraan seorang mukmin dalam kehidupannya di dunia ini berkaitan erat dengan kegembiraannya dalam melaksanakan ketaatannya kepada Allah Jalla wa 'Alaa
▪Dua hari raya dalam islam terjadi setelah melaksanakan ketaatan dan ibadah yang agung :
- Idul Fitri, setelah melaksanakan ketaatan dan ibadah puasa Ramadhan, yang setiap malam dari bulan tersebut terdapat pembebasan hamba terhadap api neraka.
- Idul Adha, terjadi setelah ketaatan dan ibadah haji, yang hari Arafah itu merupakan hari terbanyak pembebasan hamba dari api neraka.
● Maka kedua hari raya tersebut merupakan kesempatan bergembira dengan memuji dan mengagungkan Allah, serta bersyukur kepada-Nya atas nikmat ketaatan dan ibadah yang telah dianugerahkan oleh-Nya.
▪Diantara kebahagiaan yang besar bagi seorang mukmin sepanjang kehidupannya di dunia ini sampai ia di wafatkan :
1. Ia bergembira karena ia bisa mengenal Rabb-Nya
2. Ia bergembira karena ia sebagai hamba Allah dan bergembira karena bisa melaksanakan ketaatan kepada-Nya.
3. Ia bergembira karena ia dianugerahi bisa bertaubat kepada-Nya
Sampai-sampai kalaulah manusia mengetahui lezat dan kegembiraan seseorang ketika ia bertaubat, maka orang-orang akan berlomba-lomba untuk bertaubat.
▪Kemudian menyusul beberapa kegembiraan setelahnya ; sebagai buah dari ketaatan dan ibadahnya selama ia hidup di dunia :
1. Dimulai dari kegembiraannya ketika ia sakaratul maut
- Dimudahkan dalam pencabutan ruh dari jasadnya
- Diberi kagar gembira oleh Malaikat dengan keridhaan Allah kepadanya
- Ruhnya disambut oleh para Malaikat langit dengan penuh kemuliaan
2. Kemudian nanti pada Yaumul Mahsyar (hari dikumpulkan seluruh makhluk), berturut-turut kegembiraan dan kebahagiaan menyertainya :
- Bergembira ketika mendapatkan naungan 'Arsy
- Bergembira ketika menerima buku catatan amal dengan tangan kanannya
- Bergembira ketika berat timbangan kebaikannya
- Bergembira dengan cahaya yang bersinar dari wajahnya
- Begembira ketika berhasil menyebrangi jembatan
- Bergembira karena bisa minum dari telaga Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
- Bergembira ketika sampai di pintu Surga dan sudah didekatkan dengannya sembari disambut bahagia oleh Malaikat penjaga Surga
● Kegembiraan yang paling utama nanti di Surga yang dikaruniakan oleh Allah Tabaaraka wa Ta'aalaa adalah gembira dengan keridhaan dari-Nya dan kemuliaan bisa melihat-Nya Subhaanahu wa Ta'aala.
▪Kegembiraan ini semua bisa diraih *sebagai buah manis dan balasan* dari Allah Tabaaraka wa Ta'aalaa terhadap kesabaran seorang hamba dalam melaksanakan ketaatan dan beribadah kepada-Nya selama ia hidup di dunia yang fana ini.
Sumber : http://al-badr.net/detail/hkLCsQgxPBA3
Al Faqir Ilaa Rahmati Rabbih Hasanuddin Misbah
Tidak ada komentar: