Keinginan Hawa Nafsu Seorang Mukmin

عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ عَبْدُ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ
Dari Abu Muhammad Abdullah bin Amr bin al-Ash, semoga Allah meridhainya, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak beriman salah seorang dari kalian sehingga keinginan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.” (Hadis hasan shahih, kami meriwayatkannya dalam kitab al-Hujjah dengan sanad shahih)

Keinginan Hawa Nafsu Seorang Mukmin

Kandungan Hadis :

1. Iman bisa dianggap tidak ada (tidak sempurna) pada orang yang melalaikan sebagian kewajibannya, sesuai sabda beliau, “Tidak beriman salah seorang dari kalian sehingga keinginan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.”

Dan ini terbatas pada apa yang telah dijelaskan oleh syariat. Manusia tidak boleh menganggap iman seseorang tidak ada (tidak sempurna) sekedar karena ia melihatnya bermaksiat, hingga ada dalil syariat yang menetapkan hal itu.

2. Wajib mematuhi apa yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

3. Manusia wajib meninggalkan keinginannya yang menyelisihi syariat Allah.

(ad-Durrah as-Salafiyah Syarh al-Arba’in an-Nawawiyah, Yahya bin Syaraf an-Nawawi)

Al-Sofwa Channel | www.alsofwa.com
WhatsApp@DakwahAlSofwa 📱+62 81 3336333 82

Tidak ada komentar: