Mungkin ia tak pintar sepertimu yang duduk bertahun-tahun di pondok, ia hanya wanita biasa yang ingin memperbaiki dirinya dengan memilihmu.
Ia tahu, kamu orang yang paham agama, masa remajamu kamu habiskan di sekitar deretan buku, hari-harimu kamu habiskan di majlis ilmu, sebab itulah ia memilihmu, biar ia pun bisa menjadi baik dengan bimbiganmu.
Doa-doa harian mungkin tak dikuasainya semua, bahkan doa masuk rumah pun ia tak menghafalnya, tapi jangan kamu memarahinya, sebab ia memilihmu agar kamu bisa mengajarinya, mungkin dengan senyum, kamu harus keraskan suaramu ketika hendak masuk rumah, biar ia bisa mengikutimu, kemudian menghafalkannya, dan pasti ia kan mengajarkan pada anakmu, bukankah itu pahala yang tak pernah putus?
Sebab ia memilihmu karena kamu berilmu, punya hafalan Qur’an berjuz-juz, kamu membacanya dengan lancar. Sedangkan ia, mungkin satu juz pun tak punya, jangankan menghafalkan, membacanya saja masih terlihat berat di lisannya, tapi itu bukan berarti kamu harus memarahinya, bukan, tapi cobalah mengajarinya, siapa tahu dari itu ia akan mengajarkan pada anakmu, dan kamulah orang pertama yang memanen pahala.
Ingat, ia sudah memilihmu, memilih segala kekuranganmu, siap hidup bersamamu, hanya demi dirinya bisa dibimbing olehmu, maka janganlah sia-siakan ia, karena tanpa kamu sadari, ia begitu cinta denganmu, bukan karena harta fisikmu, tapi karena iman dan ilmumu, sebab itulah istrimu memilihmu.
Irsun Badrun
Ia tahu, kamu orang yang paham agama, masa remajamu kamu habiskan di sekitar deretan buku, hari-harimu kamu habiskan di majlis ilmu, sebab itulah ia memilihmu, biar ia pun bisa menjadi baik dengan bimbiganmu.
Doa-doa harian mungkin tak dikuasainya semua, bahkan doa masuk rumah pun ia tak menghafalnya, tapi jangan kamu memarahinya, sebab ia memilihmu agar kamu bisa mengajarinya, mungkin dengan senyum, kamu harus keraskan suaramu ketika hendak masuk rumah, biar ia bisa mengikutimu, kemudian menghafalkannya, dan pasti ia kan mengajarkan pada anakmu, bukankah itu pahala yang tak pernah putus?
Sebab ia memilihmu karena kamu berilmu, punya hafalan Qur’an berjuz-juz, kamu membacanya dengan lancar. Sedangkan ia, mungkin satu juz pun tak punya, jangankan menghafalkan, membacanya saja masih terlihat berat di lisannya, tapi itu bukan berarti kamu harus memarahinya, bukan, tapi cobalah mengajarinya, siapa tahu dari itu ia akan mengajarkan pada anakmu, dan kamulah orang pertama yang memanen pahala.
Ingat, ia sudah memilihmu, memilih segala kekuranganmu, siap hidup bersamamu, hanya demi dirinya bisa dibimbing olehmu, maka janganlah sia-siakan ia, karena tanpa kamu sadari, ia begitu cinta denganmu, bukan karena harta fisikmu, tapi karena iman dan ilmumu, sebab itulah istrimu memilihmu.
Irsun Badrun
Tidak ada komentar: