Setiap Muslim itu Bersaudara

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى صَلاَتَنَا وَاسْتَقْبَلَ قِبْلَتَنَا وَأَكَلَ ذَبِيحَتَنَا فَذَلِكَ الْمُسْلِمُ الَّذِي لَهُ ذِمَّةُ اللَّهِ وَذِمَّةُ رَسُولِهِ، فَلاَ تُخْفِرُوا اللَّهَ فِي ذِمَّتِهِ.
Dari Anas ibn Malik berkata: Rasulullah sholallahu alaihi wassalam bersabda, "Barangsiapa yang shalat seperti shalat kita, menghadap ke arah kiblat kita dan memakan sembelihan kita, maka dia adalah seorang muslim, ia memiliki perlindungan dari Allah dan Rasul-Nya. Maka janganlah kalian mengkhianati perlindungan Allah." (H.R Bukhari 378)

Shalat adalah rukun Islam. Rukun itu bila di analogikan adalah sama dengan tiang. Tiang untuk sebuah bangunan adalah penyangga agar bangunan gedung tetap kokoh berdiri. Bayangkan gedung yang tanpa tiang, apa jadinya?

Analog selanjutnya adalah seperti Al-fatihah dalam shalat. Seseorang yang sedang shalat menjadi tidak Syah bila tidak membaca Al Fatihah, karena bacaaAl-fatihah tersebut rukun dalam shalat.

Setiap Muslim itu Bersaudara

Hadits tersebut mengandung makna bahwa sebagai seorang muslim, hendaknya menilai orang dari zahirnya, jika syahadat nya sama, shalat menghadap kiblat, berpuasa Ramadhan, zakat, haji ke Baitullah dan memakan sembelihan yang sama dengan kita, maka dia adalah seorang muslim. Dia adalah saudara kita. 

Haram darahnya, haram kehormatannya, Oleh karena nya tidak diperkenankan berburuk sangka, menstigma negatif terhadap saudara sesama muslim selama tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kesesatan dan kekufuran darinya. Takut lah dengan su'ul khatimah gara gara memelihara su'udzan terhadap sesama muslim dan mukmin. Kekhawatiran kita adalah jangan jangan yang di su'udzan-i lebih baik, lebih ikhlas, lebih taat, dan lebih di cintai Allah Subhanahu wa ta'ala.

Hadis ini juga menjelaskan bahwa seorang muslim berada di bawah perlindungan Allah dan Rasul-Nya, karena itu janganlah iri, dengki, dan menyakiti seorang muslim, karena itu berarti menyakiti seseorang yang sudah dilindungi oleh Allah dan Rasul-Nya.

Doa dalam Al Quran yang berfungsi untuk menghilangkan kedengkian terhadap sesama muslim adalah sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala berikut ini

وَالَّذِيْنَ جَآءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَـنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَاۤ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa, Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang." (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 10)

Tidak ada komentar: