Cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْبِبْ حَبِيبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيضَكَ يَوْمًا مَا وَأَبْغِضْ بَغِيضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَوْمًا مَا
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu alahi wa salam bersabda, “Cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya. Boleh jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti menjadi orang yang kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sewajarnya, boleh jadi suatu hari nanti dia menjadi orang yang kamu cintai.” [HR. At-Tirmidzi No: 1997)

Kandungan hadits

1. Benih cinta dan kasih sayang adalah fitrah manusia. Tidak boleh dibunuh, tetapi salurkan pada jalan yang tepat.

2. Maka cintailah sesuatu dan atau seseorang sewajarnya dengan memberikan hak-haknya tanpa berlebihan dan tanpa meremehkan haknya.

Cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya

3. Jika seseorang berlebihan dalam membenci lawannya, mungkin suatu masa nanti hubungan mereka menjadi baik maka mereka akan malu untuk menjadi sahabat dan kawan karena merasa malu disebabkan berlebihan dalam membencinya selama ini.

4. Cinta dan benci adalah dua kata yang bertolak belakang. Kurang lebih sepadan dengan “suka dan tidak suka” atau “sudi dan tidak sudi.”

5. Cinta akan datang jika seseorang telah menyenangkan dan membahagiakan.

6. Benci datang apabila menjadikan seseorang kecewa, menyesal, dan merugikan.

7. Ketika salah nenerjemahkan cinta atau benci dalam kehidupan, maka akan berdampak kepada lawan bisa dianggap sebagai kawan dan kawan sebagai lawan.

8. Jika cinta itu datang dan muncul, pasti Anda akan mempersiapkan diri untuk menyerahkan segala pengorbanan yang dituntut oleh cinta tersebut. Namun, jika benci itu datang, Anda pasti akan mempersiapkan langkah-langkah untuk membalas dan meluapkan rasa benci Anda. Itu adalah hal yang telah menghiasi langkah setiap manusia. Allah l telah menjelaskannya hal ini dalam sebuah firman-Nya:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali Imran: 14)

Tidak ada komentar: