Larangan ashobiyah (fanatik buta)

عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا إِلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ قَاتَلَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ
Dari Jabir bin Muth’im, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukan termasuk golongan kami orang yang mengajak kepada ashabiyah, bukan termasuk golongan kami orang yang berperang karena ashabiyahdan bukan termasuk golongan kami orang yang mati karena ashabiyah.” [HR. Abu Dawud No.4456].

Ashabiyah adalah fanatik buta. Bersikap membela dan mengikuti pihak yang menjadi sasaran Ashabiyah baik pihak tersebut benar ataupun salah. Benar atau salah tetap dibela.

Ashabiyah dilarang karena seharusnya seseorang membela kebenaran. Kebenaran adalah yang berdasarkan al-Quran dan Sunnah Nabi shollallahu alaihi wasallam.

Tidak boleh membela pihak yang salah dan menyimpang, meski orang tersebut satu suku, satu bangsa, atau orang dekat dia.

Larangan ashobiyah (fanatik buta)

Indikator Ashobiyah

1. Jika ada dalil yang shahih, dibantah dengan perkataan pemimpin atau kelompoknya.

Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Kaum muslimin sepakat bahwa siapa saja yang telah jelas baginya ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya karena perkataan yang lainnya.” (Madarijus Salikin, 2: 335)

2. Jika ada pendapat yang masih bisa ditolerir, pendapat kelompoknya yang dianggap paling benar sendiri.

Jika ada pendapat dari luar, cenderung tidak diterima, karena bukan dari pimpinan atau kelompoknya.

3. Jika dinasihati dan dikritik, sulit menerima, lebih-lebih nasihat dan kritikan bukan berasal dari kelompoknya.

4. Jika ada kekeliruan dalam kelompoknya … anggotanya membela mati-matian tanpa berdalil.

5. Jika berdakwah … yang ditekankan adalah ikuti kelompoknya, bukan ikuti Al-Qur’an dan Hadits, bukan dakwah ilallah yang diarahkan, bukan dakwah pada tauhid dan ikuti tuntunan Nabi. Pokoknya dakwah pada kelompoknya yang dipentingkan.

Tidak ada komentar: