ZIKIR YANG PALING RINGAN

كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى اَلرَّحْمَنِ, خَفِيفَتَانِ عَلَى اَللِّسَانِ, ثَقِيلَتَانِ فِي اَلْمِيزَانِ, سُبْحَانَ اَللَّهِ وَبِحَمْدِهِ , سُبْحَانَ اَللَّهِ اَلْعَظِيمِ
“Dua kalimat yang yang dicintai Allah ar-Rahman, ringan di lisan dan berat di timbangan, yaitu Subhaanallahi wa bihamdih, subhaanallahil ‘azhiim (artinya : “Maha Suci Allah sambil memuji-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).” (HR. Bukhari 6406 dan Muslim 2694)

Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّهُ لَيَأْتِي الرَّجُلُ الْعَظِيْمُ السَّمِيْنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ يَزِنُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ
“Sesungguhnya pada hari Kiamat nanti ada seorang laki-laki yang besar dan gemuk, tetapi ketika ditimbang di sisi Allah, tidak sampai seberat sayap nyamuk.” (HR. Bukhari 4729 dan Muslim 2785)

ZIKIR YANG PALING RINGAN

Kandungan hadits

1. Konsep dalam Islam mengenal amalan dzikir, yang diagama lain tidak dikenal

2. Dzikir yang teringan adalah bertasbih dan memuji Allah Subhanahu wata'ala, sekalipun demikian pahalanya melampaui dua bukit beratnya

3. Tasbih dan Tahmid bila di lantunkan hanya butuh waktu dua menit, tetapi keutamaannya menghantarkan pelakunya masuk surga

4. Masuk surga bukan ditentukan oleh bobot dan berat badan, tetapi ditentukan oleh beratnya amal shaleh.

5. Ktika waktu longgar usahakan di gunakan untuk dzikir, terutama ketika sedang macet di jalan maka berdzikir merupakan pilihan yang tepat.

6. Dengan dzikrullah hati menjadi tenang, perasaan damai, dan karakter menjadi cool.

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِيْنَ
“Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya’: 47)

Tidak ada komentar: