Berita simpang siur yang beredar tentang Palu pasca Tsunami

Ada yang bertanya, "kabar ATM dijarah itu bener atau hoax?", "Itu bener sekampung hilang?", "itu bener kapal sampe perkotaan?", jadi gini, saya coba ringkas, karena ngetik panjang saat ini begitu berat, listrik terbatas.

Langsung akan saya bahas poin per poin berita simpang siur yang beredar.

1. Sekampung hilang: benar. 

Ada 3 daerah yang rusak berat (yang dimungkinkan masih ada yg hidup), yaitu: Perumnas, Sigi, dan Petobo. Perumnas itu perumahan padat penduduk, diperkirakan ada 1200 KK. Di perumnas kasusnya ialah perumahan digulung ke bawah lumpur dalam hitungan detik. Tanah seperti kehilangan kekuatannya. Di Sigi dan Petobo berkasus sama namun bukan digulung tenggelam ke lumpur, tetapi bergeser hingga 1 km, rumah bertabrakan seperti kecelakaan beruntun di jalan.

2. Kapal sampai perkotaan: benar. Daerah Loli dan Pantoloan.

3. ATM dijarah: benar. Itu di daerah dekat lapas, Petobo. Di Bandara juga hampir dibobol tapi gagal.

4. Alfamidi dijarah: benar. 

Di Palu yang banyak gerainya adalah alfamidi, sedangkan alfamart atau indomaret sedikit. Setiap alfamidi yang kami lewati di Palu sudah ludes dijarah. Bahkan mall Ramayana yang hampir roboh itu masih dijarah hingga penjarah naik ke lantai 3. Tidak hanya itu, penjarahan juga makin tidak masuk akal saat ternyata yang dijarah adalah alat elektronik bahkan ban mobil. Juga makin kejam karena ternyata tv & tempat tidur Rumah Sakit pun dijarah. Entah ini warga yang terdampak bencana atau yang masih utuh harta bendanya, entah pula apakah warga sipil atau narapidana yang lepas dari lapas, yang jelas penjarahan itu fakta.

Palu pasca gempa

5. Palu Nomoni. 

Palu Nomoni adalah adat budaya yang baru saja dijadikan event tahunan oleh Walikota Arif Hidayat. Tahun ini (2018) adalah tahun ketiga diadakannya event tersebut. Diselenggarakan di Jembatan Kuning yang menjadi ikon kota Palu, di kawasan Pantai Talise. Kawasan Pantai Talise ini ramai lalu lalang meskipun tidak ada event tahunan, karena tempat cocok untuk hang out dan sarana kongkow anak muda, selain itu juga penghubung Palu dengan daerah lain.

Palu Nomoni adalah acara yang penuh nilai dzalim. Dzalim pada Allah ﷻ, yaitu dengan syirik, sesajen dilarung ke laut, dengan harapan bisa menyembuhkan penyakit. Sesajen berupa makanan kue dan kambing hidup-hidup yang dilarung ke laut. Tahun lalu kalau tidak salah, kambingnya hidup lalu ditombak, setelah itu dipenggal. Hampir setiap tahun ada acara Palu Nomoni, pasti ada bencana yang datang: gempa, hujan deras, dan lain-lain.

Para tokoh agama dan adat sudah memperingatkan agar tidak diselenggarakan acara tersebut, warga pun juga menolak karena sadar acara tersebut berbau syirik, namun walikota tetap mengadakan. Tahun ketiga ini bencana paling parah dibanding tahun lalu yang berupa gempa, hujan deras dan angin kencang. Tahun ini saat akan dibuka Palu Nomoni, dimana banyak peserta dari dalam dan luar negri, khalayak sudah berkumpul karena akhir pekan juga akan dibukanya Palu Nomoni meskipun siangnya telah terjadi gempa besar.

Menjelang maghrib saat akan dibuka acara, terjadilah tsunami padahal dipinggir pantai sedang berkumpul khalayak. Saya perkirakan 1000 lebih hilang terbawa arus tsunami ke laut. Setelah bencana terjadi, warga sangat marah terhadap walikota, warga meyakini bahwa gempa dan tsunami tersebut adalah adzab Allah ﷻ karena adanya kesyirikan yang dilakukan terang-terangan dengan gegap gempita. Maka tak heran adanya kabar simpang siur apakah walikota meninggal atau masih hidup.

6. Di beberapa tempat yang lenyap tersebut diindikasi adanya prkatek riba, praktek judi, pelacuran dan narkoba. Ini informasi dari warga. Sehingga tidak heran warga sekitar yang selamat dari bencana menganggap hal tersebut sebagai adzab atas maksiat yang terjadi.

InsyaAllah berlanjut jika sudah luang,

Adib Rofiqi Relawan URC Peduli Muslim
Palu - Sulawesi Tengah.
3 Oktober 2018

Tidak ada komentar: