Keutamaan mendamaikan orang yang berselisih

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصِّيَامِ وَالصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِصْلَاحُ ذَاتِ الْبَيْنِ وَفَسَادُ ذَاتِ الْبَيْنِ الْحَالِقَةُ
Dari Abu Darda RA ia berkata, "Rasulullah Shallallahu alahi wa salam bersabda: "Maukah jika aku khabarkan kepada kalian suatu yang lebih utama dari darajat puasa, shalat dan sedekah?" Para sahabat berkata, "Tentu ya Rasulullah." Baginda bersabda: "Mendamaikan orang yang sedang berselisih. Dan dampak perselisihan adalah pencukur (mencukur amal kebaikan yang telah dikerjakan)." (HR Abu Daud No: 4273) Status: Hadis Sahih

Kandungan hadits

1. Ibadah Puasa, Shalat dan Sedekah adalah amal ibadah yang utama, tidak ada baiknya berislam tanpa menegakkan rukunnya..

2. Mendamaikan dua orang atau kelompok yang berselisih adalah lebih utama dibanding ibadat peribadi seperti puasa, shalat dan sedekah.

3. Perselisihan antara dua orang atau dua kelompok menjadi perusak pahala.

النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ أَوْ قَالَ الْعُشْبَ
Sesungguhnya Nabi Shallallahu alahi wa salam bersabda: "Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar." (HR Abu Daud No:4257)

4. Hari ini kebanyakan kita berselisih karena berbeda partai, berbeda kelompok organisasi, berbeda sudut pandangan, berbeda domisili, berbeda tim favorit, dll. sehingga berujung pada pertikaian.

Keutamaan mendamaikan orang yang berselisih

Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۚ وَلَا تَلْمِزُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِ ۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِ ۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 11)

Tidak ada komentar: