Perumpamaan Orang yang Menagih Kembali Pemberiannya

حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا ابْنُ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ *الْعَائِدُ فِي هِبَتِهِ كَالْكَلْبِ يَقِيءُ ثُمَّ يَعُودُ فِي قَيْئِه. رواه مسلم
Dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma (w. 68) berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang meminta kembali apa yang telah dihibahkannya bagaikan anjing yang muntah lalu menelan kembali apa yang dimuntahkannya ke dalam mulutnya". HR. Muslim (w. 261 H).

Perumpamaan Orang yang Menagih Kembali Pemberiannya

Istifadah:

Hadist ini menggambarkan betapa hinanya orang yang memberikan hibah (pemberian) pada orang lain kemudian ia meminta kembali pemberian itu.

Namun demikian, menurut Imam Nawawi (w.676 H) hal ini berlaku bagi yang bukan mahram, dalam arti tidak ada ikatan kekeluargaan. Adapun jika ada ikatan kekeluargaan, semisal seorang ayah yang meminta pemberian pada anaknya, hal yang seperti itu dibolehkan. Wallahu'alam bish-showab.

[Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-Sunnah]

Tidak ada komentar: