Puasa 3 Hari Setiap Bulan dapat Pahala Setahun

أَخْبَرَنَا مَخْلَدُ بْنُ الْحَسَنِ قَالَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِي أُنَيْسَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ *صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صِيَامُ الدَّهْرِ وَأَيَّامُ الْبِيضِ صَبِيحَةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عشرة. رواه النسائي

Dari Jarir bin 'Abdullah (w. 51 H), dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Puasa tiga hari setiap bulan adalah puasa setahun dan puasa Ayyamul Bidh, adalah waktu pagi tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas." (H.R. Al-Nasai)

Istifadah:

Hadist di atas merupakan salah satu landasan para ulama dalam menetapkan kesunnahan berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, yaitu puasa ayyamul bidh (hari-hari putih). Dinamakan demikian karena puasa tersebut dilakukan pada tanggal 13, 14 dan 15 di setiap bulan qamariyah, yang bertepatan dengan bulan purnama yang memancarkan sinar putih.

Salah satu keutamaan puasa ini adalah sebagaimana disebutkan dalam hadist; mendapatkan pahala puasa setahun. Hal ini karena setiap amal kebaikan diberi ganjaran minimal 10 kali lipat. Artinya puasa tiga hari setiap bulan dihitung sebagai puasa 30 hari (3x10=30 hari). Bila puasa ayyamul bidh dilaksanakan rutin selama 12 bulan, maka ganjarannya sama dengan puasa setahun penuh (30x12=360 hari).

[Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-Sunnah]