5 Bahasan Ringkas Tentang Menguap

Dalam sehari, kita pasti ada menguap. Karenanya, nampak penting bagi kita untuk mengilmui pembahasan berikut ini.

1. MENGUAP BERASAL DARI SETAN; MAKA TAHANLAH SEMAMPU KITA AGAR TIDAK MENGUAP
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda :

التَّثَاؤُبُ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَكْظِمْ مَا اسْتَطَاعَ 
"Menguap berasal dari setan. Maka bila salah seorang dari kalian menguap hendaklah dia tahan semampunya." HR. Muslim (2994)

5 Bahasan Ringkas Tentang Menguap

2. BILA TIDAK SANGGUP MAKA TUTUPILAH MULUT DENGAN TANGAN KETIKA MENGUAP

Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda :

إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيهِ ؛ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
"Bila salah seorang dari kalian menguap; hendaknya dia letakkan tangannya pada mulutnya. Karena setan akan masuk." HR. Muslim (2995)

Al Allamah Al 'Utsaimin rahimahullah mengatakan :

ويَكونُ وضعها وضعًا طبيعيًا لا مقلوبة كما اختاره بعض العلماء ، وعلل هذا بأنه إذا وضعها على فمه على ظهرها كأنما يدافع الشيطان بيده, ولكن نقول: الحديث لا يدل على ذلك
"Meletakkan tangan saat menguap dilakukan dengan posisi seperti biasa saja. Tidak perlu dibalik, yang mana cara semacam ini dipilih oleh sebagian ulama. Mereka beralasan, bila punggung telapak tangan yang di mulut; maka seakan-akan tangan dalam posisi mencegah setan (yang ingin masuk). Namun kita katakan, 'Hadits di atas tidak menjelaskan cara semacam itu'." (Fath Dzil Jalali wal Ikram, II/520)

3. TAHAN JUGA SUARA 'AAGH' SAAT MENGUAP

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda :

التَّثَاؤُبُ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ ؛ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَالَ : هَا. ضَحِكَ الشَّيْطَانُ
"Apabila salah satu dari kalian menguap; maka tahanlah semaksimal kekuatannya. Bila saat menguap dia mengeluarkan bunyi, 'Haa', maka setan pun menertawakannya." HR. Al Bukhari (3289)
Maka bila ada yang kita temui masih berbunyi saat menguap; hendaknya dinasihati agar dia tidak dihinakan oleh setan karena tindakan tersebut.

4. KENAPA SESEORANG SERING MENGUAP

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah mengatakan :

والإنسان إذا صار كسلان يكثر تثاؤبه
"Apabila seseorang telah jadi pemalas; maka dia akan sering menguap." (Fath Dzil Jalali wal Ikram, II/520)

Sehingga jadi jelaslah bagi kita, kenapa Allah subhanahu wa ta'ala tidak menyukai menguap bagi hamba-Nya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ menyatakan :

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ، وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ
"Sesungguhnya Allah menyukai bersin [ yang bukan karena sakit, -pent ] dan membenci menguap." HR. Al Bukhari (6223)

Al Qadhi rahimahullah mengatakan saat berbicara tentang dampak menguap :

وَيُورِثُ الْغَفْلَةَ وَالْكَسَلَ وَسُوءَ الْفَهْمِ وَلِذَا كَرِهَهُ اللَّهُ وَأَحَبَّهُ الشَّيْطَانُ وَضَحِكَ
"Menguap akan memunculkan kelalaian pada seseorang, rasa malas, serta pemahaman yang buruk. Karena itulah Allah membenci menguap sedang setan menyukainya dan menertawakan orang yang menguap [ hingga bersuara, pent ]." (Dinukil dari Tuhfatul Ahwadzi, VIII/17)

5. PERLUKAH MEMBACA A'UUDZU BILLAAHI MINASY SYAITHOONIR RAJIIM KETIKA MENGUAP

Asy-Syaikh Al 'Utsaimin rahimahullah mengatakan :

فالنص أن الرسول ﷺ أمرنا عند التثاؤب بالكظم، ولم يقل : فاستعيذوا بالله، وعدم ذكرها مع الحاجة إلى ذكرها يدل على أنها غير مشروعة
"Dalil menunjukkan, bahwa Rasulullah ﷺ hanya memerintahkan pada kita untuk berusaha menahan menguap, dan beliau tidak mengatakan, 'Beristi'adzah-lah kalian!'.

Ketika isti'adzah ini tidak disebutkan oleh beliau padahal perlu untuk disampaikan saat itu juga; ini menunjukkan bahwa isti'adzah memang tidak disyari'atkan saat menguap." (Fath Dzil Jalali wal Ikram, II/522)

Semoga bermanfaat.


Media NasehatEtam.com

Tidak ada komentar: