Adab Buruk Penuntut Ilmu | Hobi Benturkan antar Ustadz

Hobi Benturkan antar Ustadz

Diantara kejelekan sebagian penimba ilmu adalah, membenturkan fatwa, jawaban sebagian ustadz dengan ustadz lainnya untuk menimbulkan fitnah, kegaduhan dikalangan para penimba ilmu lainnya.

Tak puas dengan fatwa seorang ustadz, dai ataupun syeikh tertentu, dia akan bertanya kepada yang lain untuk mengetahui pendapatnya, jika berkesesuaian dengan keinginannya..dia ambil, jika tidak dia akan cari pendapat ustadz atau dai yang lain...dst.

Lebih jelek lagi, bila membenturkan fatwa ulama dihadapan ulama lainnya tempat dia bertanya. Misalnya” ust...apa hukum permasalahan ini dan anu? Bagaimana tanggapan antum tentang ust Zaid atau da’i Amar? . Setelah dijawab oleh sang ustadz,diapun berkata” afwan ust jawaban antum tak sama dengan jawaban ust fulan, berbeda dengan fatwa ustad ‘allan....”.

Subhanallah... orang seperti ini lebih baik belajar adab terlebih dahulu daripada belajar ilmu. Kebutuhannya pada adab lebih urgen dibandingkan kebutuhannya pada ilmu.

Lebih “Ajib” lagi pertanyaan yang dia tanyakan tak berbeda, tetap itu-itu jua, tiap ustadz yang ngisi, pasti kecipratan pertanyaan “abadi” nya.

Hari-hari berganti, pengisi kajian pun berganti-ganti, namun soalnya tak berubah, menunjukkan dia bukan mau cari dan ikut kebenaran, tetapi mau ikut hawa nafsu.

Kewajiban ahli taqlid seperti orang di atas adalah mengikut fatwa orang yang dia mintakan fatwanya, bukan sibuk jadi “kolektor” jawaban kemudian sok jadi “mujtahid” berlagak bisa mentarjih..

La haula wala Quwwata illa billahi._

—————
Batam, 8 Rabiul Awwal 1440/16 Nov 2018
Ustadz Abu Fairuz hafizhahullah

artikel salamdakwah.com

Tidak ada komentar: