Anjuran memberi makan dan mengucap salam

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ؟ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ (رواه البخاري)
Dari Abdullah bin 'Amr (w. 63 H), bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam., "(Budi pekerti) Islam manakah yang paling baik?" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Ketika kamu memberi makan dan memberi salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal". HR. Al Bukhari (w. 256 H)

Budi pekerti Islam manakah yang paling baik?

Istifadah:

Di dalam hadist ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan budi pekerti yang paling baik dalam ajaran Islam. Yaitu memberi makan orang lain, serta mengucapkan salam baik kepada seseorang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang tak hanya mengatur hubungan seorang hamba dengan Rabbnya (hablumminallah), akan tetapi Islam juga peduli terhadap pergaulan seseorang dengan sesamanya (hablumminannas).

Adapun perbedaan jawaban Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap pertanyaan sahabat tentang (budi pekerti) Islam mana yang paling baik, adalah disebabkan perbedaan situasi dan kondisi yang ada. Adakalanya jawaban yang dibutuhkan dan lebih penting ketika itu adalah menebar salam dan memberi makan sebagaimana dalam hadist ini. 

Namun dalam keadaan lain hal yang lebih dibutuhkan adalah menahan diri dari menyakiti sesama muslim. Sebagaimana dalam suatu riwayat "wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, muslim manakah yang paling baik?". Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'yaitu seseorang yang orang lain selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya'"

[Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-Sunnah]

Tidak ada komentar: