Bermanhaj Salaf itu sulit, Tidak mudah...

Bagi Mreka yg lebih memilih hawa nafsunya akan sulit Istiqomah di manhaj salaf...

Manhaj salaf itu tidak keras yg keras Itu adalah Hatimu, tidak bisa menerima kebenaran yg tidak sesuai dengan Akal fikirnya..

Kecuali bagi mereka yang senantiasa mengharapkan keridhoan Tuhan-Nya

Surga itu diliputi oleh Hal-hal yg dibenci hawa nafsu dan Neraka itu diliputi oleh Hal-hal yg dicintai hawa nafsu... (HR.Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah )

Manhaj salaf tidak suka Berselfie Karena mreka mentaati printah Rabbnya Untuk saling menundukkan Pandangan (QS. An Nur 30-32)...

Rasulullah Salallahu'alaihi wa Sallam bersabda:

“Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari: 5096 dan Muslim: 2740)

Bermanhaj Salaf itu sulit, Tidak mudah...

Manhaj Salaf Tidak suka mendengarkan Musik, Sebab Allah dan Rasul-Nya mengharamkan Musik

Rasulullah Salallahu'alaihi Wa Sallam bersabda:

Akan ada dari kalangan umatku yang menghalalkan Sutra, Khamar, Zina dan Alat Musik (HR. Al Bukhari)

Wanita di Larang Bertabaruj Berdandan selain kepada Suami atau Mahromnya saat keluar rumah

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS Al Ahzab: 33)

Apabila keluar rumah hendaknya wanita tidak menampakkan keindahan dirinya. Allah berfirman,

Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka.” (QS. An Nur:31)

“Wanita adalah aurat. Apabila keluar disambut (dipecantik) oleh setan.” (HR. At Tirmidzi 2/23 dishahihkan oleh Al Imam Al-Albani, Tuhfadzul Ahwadzi, 3:253)

Manhaj Salaf itu tidak PEROKOK

Ulama Syafi’iyah seperti Ibnu ‘Alaan dalam kitab Syarh Riyadhis Sholihin dan Al Adzkar serta buku beliau lainnya menjelaskan akan haramnya rokok. Begitu pula ulama Syafi’iyah yang mengharamkan adalah Asy Syaikh ‘Abdur Rahim Al Ghozi, Ibrahim bin Jam’an serta ulama Syafi’iyah lainnya mengharamkan rokok.

Di antara alasan haramnya rokok adalah dalil-dalil berikut ini.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan“. (QS. Al Baqarah: 195).

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا ضَرَرَ ولا ضِرارَ
“Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada orang lain, begitu pula membalasnya.” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3/77, Al Baihaqi 6/69, Al Hakim 2/66. Kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih).

Manhaj Salaf Bukanlah Ahlul Bid'ah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap memulai khutbah biasanya beliau mengucapkan,

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. Muslim no. 867)

Manhaj Salaf Taat kepada Pemimpin

Rasulullah Salallahu'alaihi wa Sallam Bersabda

Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, tetap mendengar dan ta’at kepada pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habasyah. (HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata: “hadits ini hasan shahih”)

Manhaj Salaf bukanlah Pelaku Syirik Berdoa selain kepada Allah, Menyembah kuburan, Percaya kepada dukun dan Ramalan, Tidak menjalankan Adat Istiadat nenek Moyang, apa lagi percaya terhadap Ilmu Kebal

Sebab Allah Ta'ala berfirman

وَلاَ تَدْعُوا مِن دُونِ اللهِ مَالاَيَنفَعُكَ وَلاَيَضُرُّكَ فَإِن فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِّنَ الظَّالِمِينَ
Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa’at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian itu) maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim. [Yunus:106].

وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. [An Nisa’:48].

Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah”. Mereka menjawab: “(Tidak) tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. “(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?”. ( Al Baqarah / Sapi Betina QS.2:170 )

INILAH JALAN AGAMAKU

“Katakanlah, ‘Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS. Yusuf: 108)

Sesungguhnya di dunia ini bagi manusia hanya ada dua jalan; jalan kebenaran dan jalan hawa nafsu. Jalan kebenaran adalah petunjuk yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan hawa nafsu merupakan jalan yang diprakarsai oleh setan sebagai musuh manusia guna menimbun bahan bakar api neraka pada hari kiamat nanti. Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alihi wasallam tatkala menerangkan tentang petunjuk, acap kali mengingatkan pula tentang bahaya hawa nafsu.

Allah Ta'ala berfirman

Dan adapun orang-orang yang takut kepada Kebesaran Tuhan-Nya dan menahan diri dari keinginan Hawa Nafsunya,Maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya (QS. An Nazi'at 40-41)

“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 168-169)

Tidak ada komentar: